kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Aktif di gereja dan menjadi kulit hitam terkaya di AS (4)


Minggu, 26 Mei 2019 / 09:25 WIB
Aktif di gereja dan menjadi kulit hitam terkaya di AS (4)


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi

Dalam proses mendirikan World Wide Technology (WWT), ia sering mendapatkan cibiran, keraguan dan bahkan tertawaan dari orang sekelilingnya. Banyak yang tidak percaya sampai hari ini kalau David bisa menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Apalagi ketika memulai kariernya sebagai pebisnis, ia harus melego posisinya sebagai manajer sukses di FedEx.

Awal mula mendirikan raksasa bisnisnya, David menggelontorkan seluruh uang yang ia miliki untuk membangun perusahaan tersebut. Prinsipnya adalah tidak hidup setengah-setengah, dan tidak takut mengambil resiko. David menegaskan, hal terpenting dalam menjadi seorang pebisnis adalah integritas dan kejujuran dalam berbisnis. Menurutnya, banyak pebisnis yang hanya mengincar keuntungan dan akhirnya mengorbankan integritas, hal seperti itu menurutnya tidak akan membawa kesuksesan.

Sebab, integritas dan kejujuran lah yang membawa David dikelilingi oleh orang-orang yang loyal dan suportif dalam setiap langkahnya. Ia menyebut, tidak ada satu orangpun yang mau berbisnis dengan orang yang tidak jujur. Di penghujung kariernya, David menyebut hobinya saat ini adalah memberikan santunan.

Terbaru misalnya ia memberikan bantuan sebesar US$ 1,3 juta ke Universitas of Missouri tempat Ia menimba ilmu. Dana tersebut bertujuan mengembangkan genre musik kecintaannya, yaitu jazz lewat bidang keilmuan.

Keluarga juga mengikuti jejaknya sebagai orang yang gemar bersosialisasi di lingkungan keagamaan, kendati tidak menjadi seorang pebisnis. Sedikit berbeda, putrinya bernama Kimberly Steward merupakan seorang produser film yang cukup terkenal di Amerika. Beberapa film yang sempat digarap oleh Kimberly antara lain Manchester by The Sea yang meledak di industri perfilman pada tahun 2016 silam. Film tersebut pun masuk ke dalam nominasi Best Motion Picture of The Year oleh Oscar pada tahun 2017 lalu.

(Selesai)



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×