Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Aktivitas manufaktur China kembali mencatat kontraksi pada Juli 2025, memperpanjang tren penurunan selama empat bulan berturut-turut.
Survei resmi yang dirilis Biro Statistik Nasional (NBS) pada Kamis (31/7/2025) mengindikasikan tekanan yang terus berlanjut, baik dari sisi ekspor maupun permintaan domestik.
Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur turun menjadi 49,3 pada Juli, lebih rendah dari 49,7 pada bulan sebelumnya dan di bawah ekspektasi pasar yang memproyeksikan angka tetap.
Baca Juga: Akankah AS dan China Capai Kesepakatan yang Adil? Ini Kata Trump
Angka ini merupakan yang terendah sejak April dan masih berada di bawah ambang batas 50 yang menandakan kontraksi aktivitas sektor manufaktur.
Pelemahan ini menunjukkan bahwa lonjakan ekspor yang sempat terjadi menjelang pemberlakuan tarif baru dari Amerika Serikat mulai memudar, sementara permintaan dalam negeri masih lesu.
Tak hanya sektor manufaktur, sektor non-manufaktur yang mencakup jasa dan konstruksi juga mencatat perlambatan.
PMI non-manufaktur turun ke level 50,1 pada Juli dari 50,5 pada bulan sebelumnya, menjadi yang terendah sejak November 2024.
Secara keseluruhan, PMI komposit yakni gabungan dari sektor manufaktur dan non-manufaktur turut melemah menjadi 50,2 dari sebelumnya 50,7.
Baca Juga: Investasi Nikel Turun di Tengah Pengurangan Produksi Smelter Nikel China
Meski masih menunjukkan ekspansi secara marginal, tren penurunan ini mencerminkan lemahnya momentum pemulihan ekonomi di China.
Sebagai informasi, PMI di atas 50 menunjukkan ekspansi aktivitas secara bulanan, sedangkan angka di bawah 50 mencerminkan kontraksi.