kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.412.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.650   7,00   0,04%
  • IDX 8.645   28,30   0,33%
  • KOMPAS100 1.192   2,27   0,19%
  • LQ45 856   0,99   0,12%
  • ISSI 308   2,58   0,84%
  • IDX30 439   0,50   0,11%
  • IDXHIDIV20 510   0,52   0,10%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 139   0,04   0,03%
  • IDXQ30 140   0,49   0,35%

Netflix Bidik Warner Bros Discovery, Janjikan Tarif Streaming Lebih Murah


Rabu, 03 Desember 2025 / 09:33 WIB
Netflix Bidik Warner Bros Discovery, Janjikan Tarif Streaming Lebih Murah
ILUSTRASI. Netflix hadirkan film-film Indonesia yang terbaru dan seru di bulan Mei tahun 2021.


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Rencana akuisisi unit studio dan streaming Warner Bros Discovery oleh Netflix diperkirakan akan menurunkan biaya layanan streaming bagi konsumen melalui paket bundel Netflix dan HBO Max, menurut dua sumber yang mengetahui proposal tersebut.

Melansir Reuters pada Rabu (3/12/2025), dalam pembicaraan terbaru dengan Warner Bros Discovery, Netflix menyampaikan bahwa penggabungan layanannya dengan HBO Max akan memberikan keuntungan bagi pelanggan lewat harga bundel yang lebih murah, kata sumber yang meminta anonimitas karena negosiasi bersifat rahasia.

Argumen tersebut diajukan Netflix untuk meredam potensi kekhawatiran regulator bahwa penggabungan salah satu layanan streaming terbesar di AS dengan pesaing utama dapat mengurangi pilihan konsumen dan memicu kenaikan harga. Saat ini kedua layanan belum menawarkan paket bundel.

Warner Bros Discovery Cari Pembeli

Warner Bros Discovery tengah menjajaki penjualan sebagian atau seluruh bisnisnya, termasuk studio film dan televisi, jaringan kabel seperti HBO dan CNN, serta layanan streaming HBO Max.

Pada Oktober, Reuters melaporkan bahwa Netflix sedang aktif menjajaki penawaran akuisisi untuk bisnis studio dan streaming tersebut sebuah kesepakatan yang dinilai mampu mengubah peta kompetisi industri streaming.

Dengan membingkai akuisisi ini sebagai langkah yang pro-konsumen, Netflix berharap dapat memperkuat argumen bahwa merger tersebut layak lolos dari tantangan regulator.

Reuters sebelumnya melaporkan bahwa Netflix telah mengajukan penawaran yang sebagian besar berbentuk tunai.

Pesaing lain yang juga berminat termasuk Paramount Skydance dan Comcast diyakini akan memanfaatkan HBO Max dan perpustakaan konten Warner Bros untuk memperkuat layanan streaming mereka.

Netflix menolak memberikan komentar, sementara Warner Bros Discovery juga tidak memberikan tanggapan.

Dampak bagi Pasar Streaming

Jika penawaran Netflix berhasil, perpustakaan film dan serialnya akan semakin besar.

Namun, menurut sumber, penggabungan layanan tersebut tidak akan meningkatkan pangsa pasarnya secara drastis, sebab mayoritas pelanggan Netflix juga telah berlangganan HBO Max.

Dalam sebuah laporan, analis media Bank of America Jessica Reif Ehrlich menulis bahwa penggabungan HBO Max dan Paramount+ akan menciptakan layanan streaming kelas atas yang dapat menantang Netflix dan Disney+ dalam hal volume serta keragaman konten.

HBO Max juga berpotensi memperkuat Peacock milik NBCUniversal yang belum mencetak laba.

“Comcast berisiko tertinggal ketika PSKY atau Netflix menambah skala layanan streaming mereka, membatasi jangkauan Peacock dan melemahkan kemampuan NBC bersaing di pasar media global,” tulis Ehrlich.

Akuisisi ini akan memberi Netflix kendali atas perpustakaan konten raksasa Warner Bros, termasuk seluruh katalog HBO, arsip film Warner Bros, serta properti DC Comics.

“Netflix adalah pemimpin jelas dalam jumlah pelanggan,” tulis Ehrlich, namun ia menambahkan bahwa perusahaan masih tertinggal dari studio besar lain dalam hal portofolio IP yang dalam dan dapat dimanfaatkan untuk taman bermain tematik, pertunjukan Broadway, gim, dan produk merchandise.

Hambatan Politik dan Persaingan

Meski demikian, Netflix menghadapi tekanan politik mulai dari kritik Pentagon mengenai sejumlah konten hingga peringatan dari anggota Partai Republik bahwa akuisisi Warner Bros Discovery dapat memberi Netflix kekuasaan terlalu besar dan mengurangi pilihan masyarakat.

Di sisi lain, YouTube milik Alphabet masih menjadi platform streaming terbesar di AS berdasarkan waktu tontonan.

Selanjutnya: Rahasia Sukses Amazon: Obsesi Pelanggan dan Pola Pikir Day 1 Bezos

Menarik Dibaca: Promo Spesial Taburai Makan Gratis bagi Perantau dari Sumatera hingga 4 Desember




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×