CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.895   -69,00   -0,44%
  • IDX 7.247   -61,22   -0,84%
  • KOMPAS100 1.108   -9,55   -0,85%
  • LQ45 880   -6,75   -0,76%
  • ISSI 220   -1,59   -0,72%
  • IDX30 450   -3,94   -0,87%
  • IDXHIDIV20 541   -5,17   -0,95%
  • IDX80 127   -1,14   -0,89%
  • IDXV30 136   -1,56   -1,14%
  • IDXQ30 150   -1,41   -0,93%

Alat Alternatif Jadi Kaya ala Robert Kiyosaki, Pendapatan Melebihi Karyawan 9-5


Sabtu, 09 November 2024 / 04:07 WIB
Alat Alternatif Jadi Kaya ala Robert Kiyosaki, Pendapatan Melebihi Karyawan 9-5
ILUSTRASI. Menurut Robert Kiyosaki, ada strategi dan alat alternatif lain yang dapat membuka dimensi baru dalam menciptakan kekayaan.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Dalam mengejar kesuksesan finansial, kita sering kali terjebak dalam kesibukan kerja. Bahkan tak jarang banyak orang yang meyakini bahwa tidak ada jalan lain yang realistis untuk menjadi kaya raya. 

Padahal, menurut Robert Kiyosaki, ada strategi dan alat alternatif lain yang dapat membuka dimensi baru dalam menciptakan kekayaan. 

Dalam bukunya berjudul “Rich Dad, Poor Dad”, Kiyosaki membahas mengenai hal ini. 

Mengutip Nasdaq.com, buku "Rich Dad, Poor Dad" pertama kali diterbitkan lebih dari 20 tahun yang lalu tetapi telah diperbarui secara berkala sejak saat itu. 

Di dalamnya, Kiyosaki membandingkan filosofi keuangan “ayah miskin” biologisnya, seorang akademisi dan guru, dengan filosofi “ayah kaya” -nya, yakni ayah sahabatnya yang merupakan seorang wirausaha yang berfokus pada membangun kekayaan melalui berbagai aset.

Meskipun ayahnya adalah seorang superstar akademis, Kiyosaki berjuang keras di sekolah, menyebut dirinya sebagai “siswa D, F, dan C di hari yang baik.” 

“Ayah miskin” Kiyosaki adalah seorang guru dengan gelar Ph.D. dan kredensial sempurna dari Stanford, Universitas Chicago, dan institusi akademis bergengsi lainnya. Dia menekankan pentingnya pendidikan dan jalur karir tradisional.

Baca Juga: 3 Jenis Pendidikan yang Diperlukan untuk Menjadi Kaya Raya Menurut Robert Kiyosaki

Kiyosaki mulai mempertanyakan kebijaksanaan konvensional ini sejak kecil. Pada usia 9 tahun, dia bertanya kepada guru kelas empatnya, “Kapan kita belajar tentang uang?” dan diberi tahu bahwa sekolah tidak mengajarkan siswanya tentang keuangan.

"Hal ini membuat Kiyosaki bingung. Mengapa pergi ke sekolah jika sekolah tidak mempersiapkan Anda menghadapi dunia nyata dengan mengajari Anda tentang uang?" inilah yang ada di benak Kiyosaki muda. 

Kiyosaki berargumen bahwa sekolah tidak mengajarkan literasi keuangan dan justru mempersiapkan orang untuk pekerjaan di mana mereka bekerja demi uang, dibandingkan membangun aset yang menghasilkan arus kas yang signifikan dan membuka jalan menuju kekayaan.

Kiyosaki terus menantang pandangan tradisional mengenai ketenagakerjaan dan memperkenalkan kita pada cara berpikir berbeda yang mendorong kita untuk mencapai kemandirian finansial. 

Baca Juga: 4 Masalah Keuangan yang Orang Tua Harus Ajarkan ke Anak Menurut Robert Kiyosaki

Berikut beberapa strategi alternatif Kiyosaki untuk membangun kekayaan:

1. Nilai Arus Kas Di Atas Gaji

Berbeda dengan ayah Kiyosaki, "ayah kaya"-nya adalah seorang pengusaha kaya yang tidak pernah menyelesaikan pendidikan formal dan memiliki pandangan hidup yang sangat berbeda.

Melalui pembelajaran dari “ayah kaya”, Kiyosaki mulai membentuk filosofi keuangan yang menekankan pentingnya membangun aset yang menghasilkan arus kas, seperti bisnis dan real estat, daripada mengandalkan gaji dari pemberi kerja. 

"Pilihan tradisionalnya, kata Kiyosaki adalah menjadi budak uang dan bekerja untuk orang bodoh seperti saya,” katanya.

2. Ketahui Perbedaan Antara Hutang Baik dan Hutang Buruk

Terkait pandangan Kiyosaki mengenai utang, ia membedakan antara utang baik dan utang buruk. Ia melihat utang lancar sebagai sesuatu yang membantu meningkatkan kekayaan, seperti mengambil pinjaman untuk aset yang menghasilkan pendapatan seperti real estat, bisnis, atau investasi. 

Kiyosaki sendiri memiliki banyak utang – lebih dari US$ 1,2 miliar – sebagai bagian dari strategi keuangannya. Menurutnya, jika dia bangkrut, itu masalah banknya, bukan masalahnya.

3. Manfaatkan Hutang Anda dengan Bijaksana

Kiyosaki tidak menumpuk utang secara sembarangan. Dia menggunakan uang pinjaman untuk membeli aset yang lebih berwujud seperti emas dan perak. Meskipun nasihat keuangan tradisional sering kali menyarankan masyarakat untuk menghindari utang, Kiyosaki berpendapat bahwa lebih bijaksana jika memanfaatkan aset-aset ini sebagai jaminan atas pinjaman dalam investasi lain, khususnya real estat. 

Baca Juga: Robert Kiyosaki Lebih Mencintai Perak Karena Alasan Ini

Dalam pandangan Kiyosaki, utang dapat menjadi alat yang ampuh untuk memperoleh aset jika digunakan secara strategis untuk menghasilkan arus kas dan keuntungan pajak.

4. Anggaran Seperti Orang Kaya

Daripada mencoba mengurangi pengeluaran Anda, Anda harus mencoba meningkatkan penghasilan Anda. Ini dapat membantu Anda mencapai tujuan keuangan Anda dengan lebih efisien. 

Berbeda dengan praktik biasa yang menganggarkan pengeluaran terlebih dahulu, Kiyosaki mengatakan untuk fokus pada pendapatan Anda sampai Anda dapat memenuhi pengeluaran Anda tanpa stres menggunakan metode seperti pembayaran dividen, pendapatan sewa, bisnis sampingan, atau menjual produk dan layanan secara online.

Kiyosaki memberikan penekanan yang jelas pada pembelian aset, bukan kewajiban. Hutang baik dapat membantu menghasilkan pendapatan pasif, dan itu mencakup hal-hal seperti saham, obligasi, real estat, dan kekayaan intelektual. Dalam pandangan Kiyosaki, memahami perbedaan antara aset dan liabilitas adalah kunci untuk menjadi kaya. 

Kiyosaki mendefinisikan aset sebagai sesuatu yang memasukkan uang ke dalam saku Anda, sedangkan liabilitas adalah sesuatu yang mengurangi kekayaan Anda.

Baca Juga: Cermati 7 Langkah Membangun Kekayaan Menurut Robert Kiyosaki

5. Pupuk Literasi Keuangan Anda

Kiyosaki menyarankan agar kita jangan berhemat dalam menambah keterampilan pengelolaan uang dan memperluas batasan pengetahuan keuangan. Literasi keuangan tidak bisa dinegosiasikan. 

Menjadi kaya bukan hanya tentang pendidikan konvensional — ini tentang mendapatkan pemahaman mendalam tentang keuangan. Bekali diri Anda dengan pengetahuan tentang pengelolaan uang, strategi investasi, dan cara membuat uang bekerja lebih cerdas untuk Anda.

6. Mengendalikan Takdir Finansial 

Kiyosaki menekankan fakta bahwa bola ada di tangan Anda. Kekayaan tidak diberikan secara acak kepada individu. Hal ini diperoleh melalui keputusan sadar disertai dengan keberanian mengambil risiko. Keuangan berlimpah dimulai dengan komitmen yang teguh untuk menjadi kaya.

7. Merangkul Risiko

Ketakutan akan kegagalan dan penghindaran tantangan dapat menjadi hambatan besar dalam perjalanan Anda menuju kaya raya. Ketakutan ini seringkali menghalangi kita untuk keluar dari zona nyaman dan mencoba hal-hal baru. 

Kiyosaki mengatakan bahwa untuk menerima rasa takut ini, seseorang harus memahami bahwa kegagalan bukanlah tanda kekalahan permanen namun hanya kemunduran sementara.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×