Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
Komputasi Awan
Alibaba Cloud terus memimpin pasar cloud di Asia Pasifik melalui upayanya dalam mengembangkan teknologi dan solusi bisnis yang membantu proses transformasi digital bisnis di berbagai industri.
Menurut IDC (Juli 2020), Alibaba Cloud adalah penyedia layanan cloud publik terbesar di China, yang diukur dari pangsa pasar IaaS (Infrastructure as a Service) dan PaaS (Platform as a Service) untuk kuartal yang berakhir pada 31 Maret 2020.
Perusahaan terus memperluas dan meningkatkan layanan PaaS miliknya, seperti analitik data dan manajemen database.
Menurut Dewan Kinerja Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Performance Council), AnalyticDB, teknologi database berskala besar milik Alibaba Cloud, mendapatkan peringkat sebagai solusi gudang data real-time tercepat di dunia selama dua tahun berturut-turut.
Baca Juga: Taiwan ultimatum Taobao milik Alibaba: Daftar ulang atau hengkang!
AnalyticDB memungkinkan bisnis untuk melakukan analisis data tingkat petabyte secara real-time dan telah diadopsi secara luas oleh bisnis di berbagai industri, termasuk e-commerce, keuangan, logistik, transportasi umum, dan hiburan.
Pada kuartal Juni 2020, pendapatan komputasi awan tumbuh 59% dari tahun sebelumnya menjadi sekitar Rp 26 milyar rupiah (US $ 1.747 juta).
Faktor utama didorong oleh peningkatan kontribusi pendapatan dari bisnis cloud publik dan hybrid cloud, di mana hal ini menggambarkan pendapatan rata-rata yang lebih tinggi dari setiap pelanggan.
Pendapatan utama dari komputasi awan dihasilkan dari penyediaan layanan, seperti komputasi elastis, database, storage, layanan jaringan virtualisasi, komputasi skala besar, keamanan, manajemen dan layanan aplikasi, analitik big data, platform pembelajaran mesin, dan layanan IoT.