Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Departemen Pertahanan AS, Pentagon, pada hari Selasa (23/4) mengumumkan bahwa pihaknya akan segera membangun dermaga baru di Gaza untuk mempermudah masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah itu.
"Semua kapal yang diperlukan berada di wilayah Mediterania dan siap siaga. Kami siap untuk segera memulai pembangunan," kata juru bicara Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder, dikutip Arab News.
Pentagon menambahkan, fasilitas tersebut nantinya akan terdiri dari platform lepas pantai untuk mentransfer bantuan dari kapal besar ke kapal kecil, serta dermaga untuk membawanya ke darat.
Rencana pembangunan dermaga bantuan ini pertama kali diumumkan oleh Presiden AS, Joe Biden, pada awal Maret, saat di mana Israel menunda pengiriman bantuan melalui darat.
Para pejabat AS terkait mengatakan, program itu tidak akan melibatkan pasukan militer di Gaza, namun pasukan akan tetap bergerak mendekati wilayah yang terkepung saat mereka membangun dermaga.
Dalam prosesnya, pasukan militer Israel akan menjamin keamanan di lapangan.
Baca Juga: Sekjen PBB: Komitmen Israel untuk Membantu Warga Gaza Sangat Lemah
Bencana Kelaparan di Gaza
Gaza telah hancur akibat serangan brutal militer Israel sejak bulan Oktober 2023 sehingga penduduk sipil membutuhkan bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup.
Mengutip Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Gaza mencatat setidaknya 34.183 orang tewas dan 77.084 orang terluka dalam serangan Israel.
Menurut informasi terkini dari Kantor Media Pemerintah Gaza pada hari Selasa, sekitar 72% dari mereka yang terbunuh adalah perempuan dan anak-anak.
Banyak daerah permukiman di Gaza telah hancur akibat pemboman yang tiada henti. Menurut kantor media Gaza, setidaknya 75.000 ton bahan peledak telah dijatuhkan di wilayah itu oleh tentara Israel.
Baca Juga: Israel Belum Bisa Membuktikan Keterlibatan Staf UNRWA dengan Hamas
Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) dalam laporannya Maret lalu mengatakan, sekitar 1,1 juta orang di Gaza hidup dalam bencana kerawanan pangan.
Kerawanan pangan yang bersifat bencana, yang merupakan tingkat kerawanan pangan terburuk menurut IPC, mengacu pada kondisi di mana terdapat kelaparan dan malnutrisi akut.
Dalam laporannya, IPC memprediksi bencana kelaparan kemungkinan akan terjadi pada bulan Mei dan dapat menyebar ke seluruh wilayah kantong tersebut pada bulan Juli.