kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.398.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.726   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.370   -1,56   -0,02%
  • KOMPAS100 1.159   1,71   0,15%
  • LQ45 844   2,78   0,33%
  • ISSI 293   0,51   0,17%
  • IDX30 443   1,88   0,43%
  • IDXHIDIV20 509   1,38   0,27%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   0,57   0,41%

Amerika Serikat Pangkas Tarif Impor Bagi Swiss dari 39% Menjadi 15%


Jumat, 14 November 2025 / 23:53 WIB
Amerika Serikat Pangkas Tarif Impor Bagi Swiss dari 39% Menjadi 15%
ILUSTRASI. Tarif impor barang Swiss di AS turun dari 39% jadi 15%. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - ZURICH. Amerika Serikat (AS)  akan memangkas tarif impor atas barang-barang asal Swiss. Tarif dipangkas dari semula 39% menjadi 15%.

Menteri Ekonomi Swiss Guy Parmelin mengumumkan kesepakatan tersebut, Jumat (14/11/2025). Sebagai imbal baliknya, perusahaan-perusahaan Swiss berkomitmen berinvestasi sebesar US$ 200 miliar di AS pada akhir tahun 2028.

Parmelin mengatakan dalam konferensi pers, sebagaimana diberitakan Reuters, pengurangan tarif tersebut akan memberikan keringanan bagi sekitar 40% dari total ekspor Swiss.

Baca Juga: Penurunan Tarif Impor AS Jadi 19% Dinilai Belum Jadi Kemenangan Diplomatik RI

Dalam pernyataan resmi, pemerintah Swiss mengatakan, kesepakatan tersebut, Swiss akan mengurangi bea masuk atas produk-produk industri, ikan dan makanan laut, serta produk-produk pertanian AS yang dianggap tidak sensitif oleh Swiss.

Swiss akan memberikan kuota tarif bilateral bebas bea kepada AS untuk 500 ton daging sapi, 1.000 ton daging bison, dan 1.500 ton daging unggas.

Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer mengatakan kepada CNBC, sebagai bagian dari kesepakatan, Swiss akan mengalihkan banyak manufaktur ke AS. Di antaranya manufaktur sektor farmasi, peleburan emas, dan peralatan kereta api. “Jadi kami sangat antusias dengan kesepakatan itu dan apa artinya bagi manufaktur Amerika," sebut Greer.

Baca Juga: Trump Naikkan Tarif Impor Baja Jadi 50%, Negara Lain Kecam Kebijakan Ini

Asosiasi industri Swiss menyambut baik kesepakatan tersebut. Asosiasi mengatakan, kesepakatan tersebut menempatkan mereka pada posisi yang setara dengan para pesaing dari Uni Eropa. Uni Eropa mendapat tarif impor 15%.

"Bagi sektor industri, yang dikenakan tarif 39% sejak 1 Agustus, ini merupakan kabar baik. Untuk pertama kalinya, kami memiliki kondisi yang sama di pasar AS dengan para pesaing Eropa kami," kata Nicola Tettamanti, Presiden Swissmechanic, yang mewakili produsen skala kecil dan menengah.

Hans Gersbach, Direktur KOF Swiss Economic Institute ETH Zurich, mengatakan, sektor permesinan, instrumen presisi, pembuatan jam, dan makanan Swiss, yang mengekspor ke AS, akan merasakan keringanan paling besar.

Baca Juga: AS Hapus Tarif Impor untuk Sejumlah Komoditas Pangan dari Amerika Latin

KOF semula memperkirakan ekonomi Swiss akan tumbuh sebesar 0,9% pada 2026. Tetapi dengan tarif lebih rendah, pertumbuhan bisa melebihi 1%.

Nadia Gharbi, Ekonom bank Swiss Pictet, mengatakan, pengurangan tarif tersebut menghilangkan risiko penurunan utama bagi perekonomian negara ini. “Di bawah rezim tarif sebelumnya, Swiss mengalami penurunan daya saing yang signifikan, bukan hanya karena kekuatan franc Swiss, tetapi juga karena ekonomi negara-negara tetangga Eropa hanya dikenakan tarif sekitar 15%," ujarnya.

Asosiasi industri teknologi Swissmem, pada Jumat (14/11/2025) melaporkan penurunan ekspor ke AS selama tiga bulan hingga September mencapai 14%. Di bisnis manufaktur peralatan mesin, pengiriman merosot 43%.

Selanjutnya: BEEF Resmikan Cold Storage Subang, Siap Genjot Ekspansi hingga Jawa Timur

Menarik Dibaca: Prediksi Laga Polandia vs Belanda di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Siapa Puncak Grup?




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×