Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi
Tak bisa dianggap remeh, Vincent Viola kerap disebut banyak orang sebagai pakar di bidang minyak dan gas. Kabarnya, ia juga berhasil memperoleh jutaan dollar lewat pertaruhannya bermain saham di sektor minyak dan gas yang relatif fluktuatif.
Namun, bukan hanya sebagai broker, Vincent telah meluncurkan sejumlah bisnis selama masa kariernya. Pada tahun 1987, Ia mendirikan Pioneer Futures, salah satu dari 50 pedagang komisi berjangka terbaik di AS. Kemudian, pada tahun 1988, Ia sempat mendirikan The Independent Bank Group, sebuah bank regional yang berbasis di Texas dan terdaftar di Nasdaq.
Vincent Viola juga tercatat menjadi salah satu dari dua mitra yang meluncurkan EWT dan Madison Tyler, dua perusahaan perdagangan saham berbasis elektronik yang sebelumnya berbasis di Beverly Hills, California.
Vincent juga dikenal di kalangan investor sebagai orang yang paling hebat memanfaatkan platform elektronik untuk membeli saham pada masanya. Kepiawaian dalam membaca pergerakan pasar dan memaksimalkan teknologi ini membuatnya menjadi salah satu pria terkaya di dunia.
Setelah berhasil menyerap informasi dan pelajaran cukup banyak sepanjang perjalanan kariernya di bidang trading. Barulah, Vincent memutuskan untuk mendirikan Virtu Financial, salah satu pelopor perdagangan elektronik di pasar saham.
Namun, ada beberapa hal yang menyebabkan Vincent tidak disukai oleh banyak orang terutama kolega atau rekan bisnisnya. Lean McGrath Goodman lewat bukunya yang berjudul The Asylum : The Renegades Who Hijacked the World Oil Market pada tahun 2011 mengatakan, Vincent Viola memiliki sifat temperamental yang buruk alias terlalu sering marah. Meski begitu, walau sifatnya sangat pemarah, Vincent tetap bisa mengendalikan dirinya dan fokus kepada hasil akhir yaitu cuan. Sifatnya yang keras ini lah yang dinilai menjadikan dirinya sebagai pribadi yang tangguh dan sulit bahkan dalam kondisi buruk sekalipun.
(Bersambung)