Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Ini adalah bukti terbaru bahwa Venus, yang tidak memiliki tektonik lempeng yang secara bertahap membentuk ulang permukaan Bumi, bukanlah dunia yang geologisnya mandek seperti dikira sejumlah ilmuwan sebelumnya. Studi lain yang diterbitkan pada tahun 2020 mengidentifikasi 37 struktur vulkanik yang tampaknya aktif dalam 2 juta hingga 3 juta tahun terakhir.
Venus, dengan diameter sekitar 7.500 mil (12.000 km), sedikit lebih kecil dari Bumi. Atmosfernya yang tebal - terutama karbon dioksida - menangkap panas dalam efek rumah kaca berkepanjangan, menjadikan Venus sebagai planet terpanas dalam tata surya.
Di tata surya kita, Bumi berada dalam "wilayah huni" yang nyaman di sekitar matahari - jarak yang dianggap tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dari bintang untuk dapat menjadi tempat hidup, dengan Venus dekat dengan batas dalam dan Mars dekat dengan batas luar.
Baca Juga: Bumi Berada pada Jarak Terjauh dari Matahari, Inilah Fenomena Aphelion 4 Juli 2022
"Saat kita terus menemukan sistem surya baru di sekitar bintang lain, memahami bagaimana Venus dan Bumi akhirnya berbeda sekarang penting untuk memahami kondisi apa yang dibutuhkan agar sebuah planet dapat dihuni," kata Herrick.
"Sebagai contoh, ada banyak ilmuwan yang berpendapat bahwa Venus mungkin telah dapat dihuni untuk sebagian besar sejarahnya, yang akan berarti bahwa konsep 'wilayah huni' dengan jarak tetap di sekitar bintang adalah konsep yang sudah usang. Mungkin jaraknya hanya menjadi satu faktor yang berkontribusi dan ada banyak faktor lain yang sama pentingnya," tambah Herrick.