Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pasar itu memasok lebih dari 70 persen produk makanan segar ke Beijing, dan telah ditutup.
Pada Jumat (19/6/2020) pemerintah menyarankan warga untuk membuang seafood beku dan produk-produk kacang yang dibeli di sana. Pemerintah pada Jumat juga menyerukan upaya nasional untuk memeriksa semua produk makanan segar yang berasal dari "negara-negara berisiko tinggi", menyusul munculnya klaster baru virus corona di pabrik-pabrik Jerman dan AS.
Para pegawai di restoran, pasar swalayan, pasar tradisional, dan kurir pengiriman makanan akan dites Covid-19 oleh pemerintah, kata Gao Xiaojun dari Komisi Kesehatan Beijing.
Baca Juga: China: Seperlima proyek Belt and Road sangat terpengaruh pandemi corona
Satu juta tes corona
Gao melanjutkan, pemerintah sedang melakukan tes corona yang terbagi ke dalam kloter-kloter, sehingga mereka bisa melakukan hingga 1 juta tes per hari. Kasus baru ditemukan pada Minggu (21/6/2020) yaitu seorang perawat. Ia merupakan petugas medis pertama yang positif Covid-19 sejak kemunculan lagi virus itu di Beijing lebih dari seminggu yang lalu.
Kepala ahli epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China pada Jumat (19/6/2020) menerangkan ke media, bahwa wabah baru telah dikendalikan tetapi kasus baru masih akan muncul di Beijing. Wabah ini juga telah menyebar ke Tongzhou, lokasi kantor-kantor pemerintah China. Keterangan itu disampaikan pejabat Kemenkes China pada Minggu.
Sebagian besar kasus baru di China akhir-akhir ini hingga klaster baru Beijing, dibawa oleh warga negara China yang kembali dari luar negeri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Muncul Klaster Baru Corona, China Tutup Pabrik Pepsi dan Stop Impor Ayam dari AS"
Penulis : Aditya Jaya Iswara
Editor : Aditya Jaya Iswara