Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengakhiri perjanjian perdagangan fase satu jika China gagal memenuhi janjinya untuk membeli barang dan jasa Amerika Serikat senilai US$ 200 miliar.
Melansir South China Morning Post, saat melakukan konferensi pers virtual di balai kota dari Lincoln Memorial di Washington pada hari Minggu, Trump mengatakan Presiden China Xi Jinping hanya menyetujui kesepakatan itu karena tarif yang diberlakukan Washington yang minimal adalah alat negosiasi terbesar yang pernah dirancang namun tidak pernah digunakan.
Banyak yang berspekulasi bahwa kemampuan China untuk melakukan pembelian sudah tergerus akibat pandemi virus corona, yang menyebabkan kontraksi ekonomi pertama negara itu sejak 1987.
Baca Juga: Trump mengancam tarif baru untuk China sebagai tindakan balasan atas virus corona
"Kita harus melihat apa yang terjadi (dengan pembelian). Mereka mengambil keuntungan dari negara kita. Sekarang mereka harus membeli dan, jika mereka tidak membeli, kami akan mengakhiri kesepakatan. Sangat sederhana," papar Trump.
Berakhirnya kesepakatan fase satu akan mengancam diberlakukannya tarif senilai US$ 155 miliar atas barang impor China yang mulai berlaku pada akhir 2019, dan mengurangi separuh tarif menjadi 7,5% untuk barang-barang lain senilai US$ 120 miliar. Namun AS masih tetap memberlakukan 25% pajak impor atas produk-produk China senilai US$ 250 miliar.
Baca Juga: Usai Corona, Cina Diprediksi Tetap Jadi Pemasok Utama Global
Sebagai gantinya, China berjanji untuk membeli, lebih dari dua tahun, barang dan jasa AS setidaknya senilai US$ 200 miliar dibanding 2017, termasuk sekitar US$ 40 miliar barang pertanian.
Pada kesempatan itu, Trump juga menjawab pertanyaan tentang asal usul virus corona, yang sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 3,5 juta orang dan menewaskan lebih dari 245.000 di seluruh dunia.