Sumber: Cointelegraph | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seorang anggota Kongres Amerika Serikat mengajukan usulan untuk melarang Presiden Donald Trump, keluarganya, serta anggota Kongres AS memperdagangkan aset kripto maupun saham.
Adalah Ro Khanna, anggota Partai Demokrat yang mewakili Distrik Kongres ke-17 California sekaligus wakil ketua Congressional Progressive Caucus, yang menyampaikan usulan tersebut dalam wawancara di saluran berita MSNBC.
Khanna menyoroti potensi konflik kepentingan Presiden Trump dengan aset kripto, khususnya melalui proyek kripto World Liberty Financial (WLFI) yang dipimpin oleh Eric Trump, putra presiden.
Ia juga menuding keputusan Trump untuk memberikan pengampunan kepada pendiri Binance, Changpeng “CZ” Zhao, sebagai tindakan “korupsi yang terang-terangan.”
Baca Juga: Trump Puji PM Jepang Sanae Takaichi, Teken Kesepakatan Perdagangan dan Rare Earths
“Anda punya seorang miliarder asing yang terlibat dalam pencucian uang,” kata Khanna mengenai CZ. “Lalu dia meminta pengampunan dari Donald Trump setelah menyalurkan dana kepada kelompok teroris,” tambahnya.
CZ Balas Tuduhan: “Mereka Tidak Tahu Fakta Sebenarnya”
Tuduhan Khanna muncul tak lama setelah Senator Elizabeth Warren mengeluarkan kritik serupa terhadap CZ. Namun, pendiri Binance tersebut membantah keras tudingan tersebut, menyebut bahwa Warren “tidak memahami fakta yang sebenarnya.”
CZ sebelumnya telah mengaku bersalah atas satu tuduhan pelanggaran Undang-Undang Kerahasiaan Bank AS (Bank Secrecy Act) karena gagal menjaga program Anti Pencucian Uang (AML) yang efektif di Binance.
Khanna menuduh bahwa pengampunan CZ berkaitan dengan dukungan finansial Binance terhadap proyek kripto WLFI, sebuah tudingan yang juga pernah dilontarkan oleh anggota Kongres Maxine Waters.
“CZ mendukung World Liberty, perusahaan kripto milik putra presiden, yang menghasilkan jutaan dolar sementara Donald Trump menjabat. Lalu Trump memberi pengampunan kepada CZ yang telah mendanai stablecoin milik keluarganya,” ujar Khanna.
Trump Bantah Terlibat dalam Proyek Kripto Anaknya
Trump sendiri telah beberapa kali menghadapi kritik atas dugaan keterlibatannya dengan proyek WLFI. Namun, Eric Trump berulang kali menepis tudingan tersebut.
Baca Juga: China-ASEAN Tingkatkan Perjanjian Perdagangan Bebas di Tengah Perang Dagang Trump
Dalam sebuah wawancara pada September lalu, Eric menegaskan bahwa ayahnya tidak memiliki hubungan apa pun dengan bisnis keluarganya.
“Ayah saya sedang memimpin negara. Ia tidak terlibat dalam bisnis kami dalam bentuk apa pun,” ujar Eric Trump.
Khanna Desak Larangan Total untuk Pejabat AS
Meski belum mengungkap detail rancangan undang-undangnya, Khanna menegaskan perlunya melarang pejabat terpilih memiliki aset kripto atau menerima dana dari luar negeri.
Menurut catatan Kongres, rancangan undang-undang tersebut belum secara resmi diajukan untuk dibahas di legislatif.
Perdebatan Lama Soal Investasi Pejabat Publik
Isu mengenai apakah pejabat pemerintah boleh berinvestasi di pasar saham maupun aset kripto telah lama menjadi perdebatan panas di Amerika Serikat.
Saat ini, Kongres tengah membahas RUU perdagangan saham bipartisan yang bertujuan membatasi atau melarang anggota parlemen memperdagangkan saham individu. RUU tersebut diperkirakan akan segera diajukan untuk pemungutan suara.
Baca Juga: Trump dan PM Jepang Takaichi Menandatangani Pakta Rantai Pasokan Tanah Jarang
Namun, catatan perdagangan pribadi Khanna sendiri menimbulkan sorotan. Berdasarkan data dari Quiver Quant, Khanna telah mencatat volume perdagangan saham senilai US$80,3 juta sepanjang 2025.
Sejak menjabat sebagai anggota DPR pada 2017, Khanna dilaporkan telah melakukan lebih dari 35.000 transaksi saham dengan total volume mencapai US$580 juta. Tiga sektor yang paling banyak ia perdagangkan adalah keuangan, teknologi informasi, dan kesehatan.













