kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.282.000   -45.000   -1,93%
  • USD/IDR 16.624   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.093   -24,52   -0,30%
  • KOMPAS100 1.125   -4,40   -0,39%
  • LQ45 823   -1,92   -0,23%
  • ISSI 283   -0,49   -0,17%
  • IDX30 433   -0,40   -0,09%
  • IDXHIDIV20 498   -2,95   -0,59%
  • IDX80 126   0,00   0,00%
  • IDXV30 136   -0,02   -0,01%
  • IDXQ30 139   -0,09   -0,06%

Trump dan PM Jepang Takaichi Menandatangani Pakta Rantai Pasokan Tanah Jarang


Selasa, 28 Oktober 2025 / 10:54 WIB
Trump dan PM Jepang Takaichi Menandatangani Pakta Rantai Pasokan Tanah Jarang
ILUSTRASI. A visitor walks along the Hollywood Walk of Fame after U.S. President Donald Trump ordered a 100% tariff on foreign-made films, in Los Angeles, California, U.S., September 29, 2025. REUTERS/Daniel Cole TPX IMAGES OF THE DAY


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi menandatangani perjanjian kerangka kerja pada hari Selasa (28/10). Langkah ini untuk mengamankan pasokan mineral penting dan tanah jarang melalui penambangan dan pemrosesan. 

Seperti dikutip Tradingeconomics, Selasa (28/10), perjanjian tersebut ditandatangani selama kunjungan Trump ke Jepang. Kesepakatan tersebut bertujuan untuk memperkuat rantai pasokan yang vital bagi sektor-sektor seperti energi terbarukan, elektronik, dan manufaktur otomotif. 

Washington dan Tokyo akan menggunakan perangkat kebijakan ekonomi dan investasi bersama untuk mengembangkan "pasar yang terdiversifikasi, likuid, dan adil" untuk sumber daya ini. 

Baca Juga: Trump dan PM Jepang Sanae Takaichi Bahas Perdagangan dan Keamanan di Tokyo

Dengan Tiongkok memproses lebih dari 90% tanah jarang global dan memperketat kontrol ekspor, AS berlomba untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk China. 

Perjanjian tersebut juga mencakup rencana untuk menyederhanakan perizinan, mengatasi praktik perdagangan yang tidak adil, dan mengeksplorasi penimbunan bersama. Trump dijadwalkan bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada Kamis (30/10) untuk membahas masalah perdagangan yang lebih luas.

Selanjutnya: Otoritas Pajak Mengkaji Ulang Skema Tarif Efektif Rata-Rata PPh 21

Menarik Dibaca: Kampanye Percaya This Is Your Ajak Perempuan Yakin pada Diri Sendiri




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×