Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Apple Inc membesarkan bisnis metaverse dengan memperluas aplikasi augmented reality (AR) perusahaan. Langkah ini mendorong respon investor yang kuat terhadap saham perusahaan.
Terlebih, Apple telah memiliki 14.000 aplikasi AR di App Store-nya mengutip Reuters pada Jumat (28/1). Chief Executive Officer (CEO) Apple, Tim Cook menyarankan jumlah ini akan meningkat dengan investasi lebih lanjut.
"Kami melihat banyak potensi di lingkup ini dan akan berinvestasi sesuai dengan potensinya," kata Cook.
Analis Apple Ming-Chi Kuo dan Bloomberg telah melaporkan Apple berencana untuk memperkenalkan headset AR pada tahun ini atau tahun depan, setelah itu akan diaplikasikan ke produk kacamata. Namun, Apple belum secara terbuka mengakui rencana ini.
Pendapatan layanan Apple melonjak 24% menjadi US$ 19,5 miliar pada kuartal liburan yang baru saja berakhir. Pencapaian ini melampaui perkiraan analis sebesar US$ 18,6 miliar.
Baca Juga: Berkat iPhone 13, Apple Jadi Merek Smartphone Teratas di China
Apple mampu menambahkan 785 juta pelanggan ke beberapa layanan berbayar seperti untuk streaming musik dan bermain game. Pencapaian ini meningkat dari 620 juta tahun lalu dan 745 juta pada kuartal terakhir.
Cook mengatakan bahwa upaya penelitian dan pengembangan Apple difokuskan pada persimpangan perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan.
"Di situlah keajaiban benar-benar terjadi. Ada cukup banyak investasi yang masuk ke hal-hal yang tidak ada di pasar saat ini,” papar Cook.
Perangkat AR dapat membuka banyak peluang untuk menumbuhkan langganan. Penawaran yang ada untuk latihan kebugaran dan konten video dapat menjadi lebih menarik melalui pengalaman AR yang imersif.
Dan seiring dengan pertumbuhan layanan dan pelanggan, margin laba kotor Apple melonjak di atas 40%, menarik pujian dari para analis.
Layanan terkait Metaverse, seperti aplikasi AR, dapat membalikkan campuran pendapatan Apple, kata analis Neil Shah dari Counterpoint Research.
"Ada keuntungan signifikan untuk bisnis layanan Apple yang berpotensi melintasi iPhone dalam lima tahun ke depan," kata Shah.