Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Arab Saudi memberlakukan penguncian sementara pada hari Minggu di provinsi Qatif, penghasil minyak timur, rumah bagi 11 orang di kerajaan yang telah dites positif terkena virus corona. Tak hanya itu, Arab Saudi juga menangguhkan semua sekolah dan universitas di seluruh negeri.
Reuters memberitakan, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengumumkan penguncian di Qatif, setelah empat kasus terakhir dikonfirmasi di negara tersebut. Dua orang sumber Reuters mengatakan, diperkirakan kebijakan ini tidak akan berdampak pada produksi minyak Saudi.
Tetapi keputusan itu dapat membangkitkan kebencian di Qatif, yang telah menjadi titik panas antara pemerintah Saudi yang didominasi Sunni dan kaum minoritas Syiah yang mengeluhkan diskriminasi dan marginalisasi. Tuduhan ini dibantah pemerintah Saudi.
Baca Juga: China hingga Amerika Serikat gelontorkan dana jumbo untuk melawan corona
Melansir Reuters, Pemerintah Saudi sebelumnya mengatakan, mereka yang terinfeksi virus corona sebelumnya telah berkunjung ke Iran atau Irak atau melakukan kontak dengan orang-orang yang mengunjungi negara-negara itu. Kedua negara tersebut merupakan rumah bagi situs-situs suci Syiah.
Pembatasan di Qatif juga dapat meningkatkan ketegangan antara Arab Saudi dan Iran, di mana kedua negara bersaing untuk menancapkan pengaruh di kawasan regional. Riyadh mengecam Teheran pada hari Kamis karena memberikan izin kepada warga negara Saudi untuk memasuki negara tersebut saat terjadi wabah virus corona.
Sementara, Arab Saudi telah melarang perjalanan ke Iran, yang telah melaporkan 194 kematian karena virus corona.
Baca Juga: Ibadah Umrah masih ditutup, Kedubes imbau WNI tunda perjalanan ke Mekkah dan Madinah
Kementerian dalam negeri Saudi mengatakan, pihaknya menunda pergerakan masuk dan keluar Qatif namun tetap memastikan penduduk yang kembali dapat mencapai rumah mereka dan bahwa pasokan komersial ke provinsi itu bisa berlanjut.
"Pekerjaan di semua lembaga publik dan swasta dihentikan sebagai tindakan pencegahan untuk mencegah penyebaran penyakit, dengan pengecualian fasilitas vital yang menyediakan layanan keamanan dan ketentuan yang diperlukan," demikian bunyi pernyataan kementerian dalam negeri Arab Saudi seperti yang dikutip Reuters.
Menurut penutupan seorang warga, blok semen ditempatkan di jalan utama ke Qatif. Penduduk lain melaporkan, mereka terburu-buru ke toko-toko kelontong di Qatif setelah penguncian dimulai.
Kementerian kesehatan mengatakan orang-orang yang baru didiagnosis, tiga di antaranya adalah wanita, telah melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi virus setelah kembali dari Iran melalui Uni Emirat Arab. Akan tetapi mereka tidak mengungkapkan kunjungannya ke pihak berwenang.
Baca Juga: Cegah penyebaran virus corona, Arab Saudi batasi akses masuk melalui tiga bandara.
Riyadh mengumumkan langkah pencegahan lain pada hari Minggu, termasuk menangguhkan semua kegiatan pendidikan dan Alquran di masjid-masjid di negara itu.
Media pemerintah mengatakan, semua sekolah dan universitas negeri dan swasta juga akan ditangguhkan mulai hari Senin sampai pemberitahuan lebih lanjut. Dijelaskan pula bahwa langkah-langkah pembelajaran jarak jauh akan dilaksanakan.
"Saudi Games, yang disebut-sebut sebagai acara olahraga terbesar di negara itu, yang akan dimulai pada 23 Maret, telah ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut," kata TV Al Arabiya.
Baca Juga: Arab Saudi stop umrah akibat virus corona, begini nasib jamaah haji 2020
Pemerintah Saudi pada hari Minggu membatasi penyeberangan darat dengan UEA, Kuwait dan Bahrain untuk truk komersial dan mengatakan kedatangan penumpang akan terbatas pada tiga bandara Saudi.
Kuwait melaporkan dua kasus lagi pada hari Minggu. Dengan demikian, total kasus infeksi virus corona meningka menjadi 64 kasus. Bank sentral Arab Saudi mengumumkan penggelontoran dana 10 juta dinar (US$ 32,79 juta) untuk mendukung upaya negara memerangi virus.
Qatar, yang memiliki 15 kasus, mengumumkan akan melarang sementara pelancong dari 14 negara mulai 9 Maret.
Bahrain mengatakan Grand Prix Formula Satu akan berlangsung bulan ini tanpa penonton. Kebijakan ini diberlakukan setelah negara tersebut mengonfirmasi adanya 85 kasus virus corona.