Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - MEKAH. Ibadah haji tahun 2020 terasa sangat berbeda karena dilaksanakan di tengah suasana pandemi wabah Covid-19. Tahun ini pihak kerajaan Arab Saudi membatasi jumlah jemaah hanya sekitar 1.000 orang saja.
Pada hari Minggu (2/8) kemarin, para jemaah sudah selesai melakukan ritual lempar jumrah di Jembatan Jamarat, Mina, dan langsung kembali ke Mekah untuk melaksanakan Tawaf yang merupakan ritual terakhir dalam rangkaian ibadah haji.
Para jemaah memasuki Masjidil Haram melalui pintu yang telah disiapkan khusus untuk memberi jarak antara jemaah. Jemaah dikelompokkan berdasarkan warna tertentu agar tidak berdesakan.
Petugas keamanan juga dengan siap siaga mengawal para jemaah agar bisa tetap fokus menjalankan ibadah di tengah sederet aturan pembatasan yang sangat ketat.
Baca Juga: Dengan jemaah hanya 1.000 orang, Arab Saudi tetapkan puncak ibadah haji pada 30 Juli
Dikutip dari Arab News, pihak Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah mengonfirmasu bahwa sampai saat ini belum ada laporan infeksi virus corona di antara para jemaah maupun pihak lain yang ikut serta dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
Deputi Menteri Haji dan Umrah, Dr. Abdulfattah bin Sulaiman Mashat mengatakan bahwa setelah ritual haji ini selesai, para jemaah akan langsung menjalani pemeriksaan medis yang sesuai dengan protokol Covid-19.
Sebelum memulai rangkaian ibadah haji, para jemaah juga sudah lebih dahulu menjalani isolasi mandiri selama 7 hari. Setelah ini semua jemaah akan kembali menjalani isolasi di lokasi yang sudah disediakan.
"Sudah ada rencana yang rinci untuk setiap aktivitas yang dilakukan oleh para jemaah. Fokus utama adalah bagaimana menerapkan tindakan pencegahan secara efektif," ungkap Mashat seperti dikutip dari Arab News.
Lebih lanjut, Mashat meyakinkan kepada semua pihak bahwa kerajaan Arab Saudi benar-benar menjadikan kesehatan jemaah sebagai prioritas utamanya. Maka dari itu semua langkah pencegahan disiapkan sebaik mungkin.
Baca Juga: Jelang ibadah haji, Masjidil Haram pastikan semua persiapan sudah final
Tidak hanya pihak kementerian selaku pelaksanan, para jemaah juga mengaku bahagia karena tetap bisa melaksanakan ibadah di tengah segala keterbatasan.
Bashir Fadlallah Al-Faeq, salah satu jemaah asal Republik Afrika Tengah, menyampaikan terima kasih karena bisa mendapatkan kesempatan berharga ini.
"Saya merasa aman dan yakin dengan tindakan pencegahan yang luar biasa yang diambil oleh pihak berwenang untuk membatasi penyebaran pandemi," ungkap Al-Faeq pada Arab News.
Selam pelaksanaan ibadah haji tahun ini, pihak keamanan Saudi menyatakan bahwa tidak ada jemaah ilegal yang bisa masuk ke dalam lokasi ibadah.
Baca Juga: Masjidil Haram akan tetap ditutup selama Idul Adha, kecuali bagi jamaah Haji
Mereka mencatat ada lebih dari 2.000 orang yang berusaha menerobos pengawalan. Saat ini semuanya sudah berhasil ditangkap dan akan menjalani proses hukum.
Pangeran Abdul Aziz bin Saud bin Naif, Menteri Dalam Negeri sekaligus ketua Komita Tertinggi Haji, pada hari Minggu juga menyampaikan apresiasinya terhadap keberhasilan ibadah haji tahun ini.
Pada pertemuan virtual hari Minggu kemarin, sang pangeran menyampaikan salam dari Raja Salman dan para putra mahkotanya kepada semua petugas keamanan dan pemimpin sektor kemanan yang telah berhasil mengawal ibadah haji tahun 2020 di tengah segala keterbatasan.
Baca Juga: Hari pertama ibadah haji, keamanan Arab Saudi tangkap 244 penerobos ke area ibadah