kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.234.000   12.000   0,54%
  • USD/IDR 16.649   -57,00   -0,34%
  • IDX 8.061   -62,18   -0,77%
  • KOMPAS100 1.116   -6,99   -0,62%
  • LQ45 794   -8,46   -1,05%
  • ISSI 281   -0,59   -0,21%
  • IDX30 416   -5,26   -1,25%
  • IDXHIDIV20 474   -4,96   -1,04%
  • IDX80 123   -1,09   -0,88%
  • IDXV30 132   -1,66   -1,24%
  • IDXQ30 131   -1,19   -0,90%

AS Akan Deportasi 400 Warga Iran di Tengah Pengetatan Kebijakan Imigrasi Trump


Selasa, 30 September 2025 / 17:27 WIB
AS Akan Deportasi 400 Warga Iran di Tengah Pengetatan Kebijakan Imigrasi Trump
ILUSTRASI. Amerika Serikat berencana mendeportasi sekitar 400 warga Iran, sebagian besar di antaranya masuk secara ilegal melalui Meksiko. REUTERS/ Patrick T. Fallon TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Amerika Serikat berencana mendeportasi sekitar 400 warga Iran, sebagian besar di antaranya masuk secara ilegal melalui Meksiko. Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan Presiden Donald Trump yang memperketat aturan imigrasi.

Menurut pejabat senior Kementerian Luar Negeri Iran, Hossein Noushabadi, tahap pertama deportasi mencakup 120 warga Iran yang akan dipulangkan dalam waktu satu hingga dua hari. “Sebagian besar masuk secara ilegal, kebanyakan melalui Meksiko,” ujarnya kepada kantor berita Tasnim, Selasa (30/9).

Penerbangan Khusus dari AS ke Iran

Laporan New York Times menyebutkan bahwa sebuah pesawat carteran dari Louisiana telah lepas landas pada Senin dan dijadwalkan tiba di Iran melalui Qatar pada Selasa.

Baca Juga: Shutdown Pemerintah Ancam Lumpuhkan Penerbangan di AS

Deportasi ini disebut sebagai langkah yang jarang terjadi, mengingat hubungan diplomatik antara Washington dan Teheran masih tegang, meski dilakukan setelah berbulan-bulan pembicaraan.

Sebagian dari warga Iran yang dideportasi disebut telah sukarela pulang setelah berbulan-bulan ditahan di pusat imigrasi. Namun, ada pula yang tidak bersedia dipulangkan.

Seruan Hormati Hak Migran Iran

Noushabadi mendesak pemerintah AS untuk menghormati hak-hak para migran Iran. Ia juga menyoroti bahwa ada sejumlah warga yang sebenarnya memiliki izin tinggal, tetapi tetap dimasukkan dalam daftar deportasi oleh otoritas imigrasi.

“Beberapa dari mereka memiliki izin tinggal, tetapi karena alasan yang dikemukakan kantor imigrasi AS, mereka tetap masuk dalam daftar deportasi. Tentu saja, persetujuan mereka tetap diminta untuk proses kepulangan,” jelasnya.

Deportasi di Tengah Kebijakan Anti-Imigran

Deportasi ini sejalan dengan rencana Trump yang ingin mencatatkan jumlah deportasi terbesar dalam sejarah AS. Ia menilai tingkat imigrasi ilegal meningkat pesat di bawah pendahulunya dari Partai Demokrat, Joe Biden.

Baca Juga: Trump Ancam Berlakukan Tarif 100% untuk Film Produksi Luar Negeri

Namun, meski gencar mendorong deportasi, pemerintahan Trump masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan jumlah pemulangan. Salah satunya dengan membuka jalur deportasi ke negara ketiga.

Pada Februari lalu, AS mendeportasi 119 orang dari berbagai negara, termasuk Iran, ke Panama, sebagai bagian dari kesepakatan bilateral.

Selanjutnya: Bangun PLTSa, Wamen Lingkungan Hidup Minta 3% APBD untuk Logistik Sampah

Menarik Dibaca: IHSG Berakhir di Zona Merah, Ditutup Turun 0,77% (30/9)




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×