Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - EDINBURGH. Pemerintahan Presiden Donald Trump akan mengumumkan hasil penyelidikan keamanan nasional atas impor semikonduktor dalam dua pekan ke depan.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Perdagangan Howard Lutnick, di tengah sinyal bahwa tarif baru atas chip impor kemungkinan akan diberlakukan.
Baca Juga: Samsung Electronics Kantongi Kontrak Semikonduktor Global Senilai US$16,5 Miliar
Investigasi ini dilakukan berdasarkan Section 232 Trade Expansion Act 1962, yang memungkinkan pengenaan tarif atas dasar ancaman terhadap keamanan nasional.
Lutnick menyebut penyelidikan chip sebagai salah satu alasan utama Uni Eropa bersedia merundingkan kesepakatan dagang yang lebih luas dengan AS.
Presiden Trump mengatakan sejumlah perusahaan, termasuk dari Taiwan, akan mulai berinvestasi dalam manufaktur semikonduktor di AS untuk menghindari tarif baru.
"UE menghindari tarif chip yang akan datang dengan cara yang jauh lebih baik," ujar Trump, merujuk pada kesepakatan dagang baru AS-UE yang menetapkan tarif 15% atas berbagai produk Eropa, termasuk mobil, yang sebelumnya dikenakan tarif hingga 25%.
Baca Juga: Trump Akan Menaikkan Tarif Produk Farmasi dan Semikonduktor Akhir Bulan Ini
Trump juga menegaskan bahwa ketergantungan AS pada impor chip, khususnya dari Taiwan, menjadi masalah keamanan nasional.
Sementara pemerintahan sebelumnya di bawah Presiden Biden telah mencoba mengurangi ketergantungan itu melalui program insentif Chips Act, Trump kini mendorong pendekatan tarif dan relokasi industri.
Selain semikonduktor, penyelidikan serupa juga sedang berlangsung terhadap impor farmasi, tembaga, dan kayu.
Investigasi Section 232 sebelumnya telah digunakan Trump untuk menerapkan tarif 25% terhadap baja, aluminium, dan otomotif.
Baca Juga: Siemens: AS Cabut Pembatasan Ekspor Perangkat Lunak Chip ke China
Mulai 1 Agustus, AS juga akan menaikkan tarif 10% terhadap sebagian besar mitra dagang utama, memperluas kampanye proteksionis yang telah menjadi ciri khas kebijakan perdagangan Trump sejak kembali menjabat Januari lalu.