kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AS ancam kembalikan semua sanksi bila PBB tidak perpanjang embargo senjata ke Iran


Kamis, 14 Mei 2020 / 11:09 WIB
AS ancam kembalikan semua sanksi bila PBB tidak perpanjang embargo senjata ke Iran
ILUSTRASI. Bendera AS-Iran.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) secara terbuka mengancam akan memicu kembalinya semua sanksi PBB terhadap Iran bila Dewan Keamanan PBB tidak memperpanjang embargo senjata kepada Teheran yang berakhir pada Oktober 2020.

Hal itu dikatakan utusan khusus AS untuk Iran, Brian Hook pada hari Rabu.

Mengutip Reuters, Kamis (14/5), ancaman AS tersebut muncul setelah dua pekan lalu, seorang pejabat AS, yang tidak bersedia namanya disebutkan, mengatakan AS telah memberitahu sekutunya yakni Inggris, Prancis dan Jerman perihal rencana tersebut.

Baca Juga: Kapal perang AS kembali berlayar di Selat Taiwan sepekan jelang pelantikan presiden

Hook menulis di Wall Street Journal bahwa dengan satu cara, Washington akan memastikan embargo senjata tetap ada. Dia mengatakan, AS telah menyusun resolusi Dewan Keamanan dan akan terus maju melakukan diplomasi dengan Iran.

Sebuah resolusi di Dewan Keamanan PBB membutuhkan sembilan suara yang mengatakan ya dan tidak ada veto dari Rusia, China, AS, Prancis dan Inggris agar dapat diadopsi menjadi resolusi. Sementara Rusia telah mengisyaratkan pihaknya menentang perpanjangan embargo senjata ke Iran.

Terkait hal itu, Hook mengatakan AS telah memikirkannya dengan matang. "Jika diplomasi AS gagal karena veto, bagaimanapun, AS memiliki hak untuk memperbaharui embargo senjata dengan cara lain," ujar Hook memperingatkan.

Baca Juga: Trump dan Biden berlomba kumpulkan jutaan dolar biaya kampanye di tengah corona

Sanksi atas Teheran telah dilonggarkan berdasarkan kesepakatan 2015 dengan AS, Rusia, China, Jerman, Inggris dan Prancis untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.

Dalam kesepakatan tersebut, semua pihak sepakat bisa mengembalikan sanksi bila Iran melanggar kesepakatan.

Namun pada 2018, AS keluar dari perjanjian di bawah pemerintahan Trump dan mengatakan persetujuan dari era Kepresidenan Barack Obama tersebut sebagai kesepakatan terburuk yang pernah ada.

Sejumlah diplomat mengatakan, AS kemungkinan akan menghadapi pertempuran yang sulit dan berantakan bila berusaha memicu kembalinya sanksi atas Iran.

Baca Juga: Memanas, Iran ancam lakukan tindakan menghancurkan jika AS...

Kendati juga tidak jelas, bagaimana caranya anggota Dewan Keamanan PBB dapat menghentikan langkah AS tersebut.

Iran telah melanggar sejumlah batasan utama atas perjanjian tersebut, termasuk stok uraniumnya yang kembali diperkaya, sebagai respons atas keputusan AS menarik diri dari kesepakatan dan penerapan kembali sanksi Washington yang telah memangkas ekspor minyak Iran.

Inggris, Prancis dan Jerman berusaha menyelamatkan kesepakatan itu, tetapi mereka hanya bisa membuat sedikit kemajuan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×