Sumber: Channel News Asia | Editor: Tendi Mahadi
Chen yang seorang ahli epidemiologi mengatakan kepada Financial Times bahwa dokter Taiwan telah mengetahui bahwa paramedis di Wuhan juga jatuh sakit, tetapi WHO tidak bekerja untuk mengkonfirmasi temuan tersebut.
Sementara para kritikus mengatakan bahwa ancaman Trump yang tiba-tiba terhadap WHO sama dengan taktik politik untuk menemukan kambing hitam ketika ia mendapat kecaman karena tidak melakukan lebih banyak aksi untuk mempersiapkan dan mengendalikan COVID-19.
Baca Juga: Intelijen AS sudah peringatkan Gedung Putih akan wabah virus corona pada November
Di mana penyakit ini telah menewaskan lebih dari 14.800 orang di Amerika Serikat.
Trump sendiri mengatakan pada bulan Januari bahwa Amerika Serikat benar-benar bisa mengendalikan virus corona dan memperkirakan itu akan hilang pada bulan April saat suhu udara naik.