kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS Bilang Rusia Harus Tanggung Jawab Soal Ledakan Rudal di Polandia


Kamis, 17 November 2022 / 05:00 WIB
AS Bilang Rusia Harus Tanggung Jawab Soal Ledakan Rudal di Polandia


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menjadi pejabat AS terbaru yang mendukung kesimpulan awal Polandia bahwa serangan rudal fatal di Polandia tampaknya tidak disengaja dan mungkin diluncurkan oleh pertahanan udara di negara tetangga Ukraina.

“Kami memiliki kepercayaan penuh pada penyelidikan pemerintah Polandia atas ledakan ini. Dan mereka telah melakukan penyelidikan itu secara profesional dan terencana,” kata Austin kepada wartawan, Rabu (16/11/2022), menggemakan pernyataan dari Gedung Putih.

Melansir Defense News, dia menambahkan, pihaknya masih mengumpulkan informasi terkait hal ini. Namun dia tidak melihat apa pun yang bertentangan dengan penilaian awal Presiden Polandia Andrzej Duda bahwa ledakan ini kemungkinan besar merupakan hasil dari rudal pertahanan udara Ukraina yang sayangnya mendarat di Polandia. 

"Dan apa pun kesimpulan akhirnya, dunia tahu bahwa Rusia memikul tanggung jawab utama atas insiden ini,” kata Austin.

Pernyataan Austin muncul ketika Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, pada pertemuan aliansi militer 30 negara di Brussel, juga mendukung temuan awal Polandia. 

Baca Juga: Angkat Bicara Soal Rudal Jatuh di Polandia, Jokowi: Sudahi Perang, Ini Merugikan!

Sebelumnya, Duda berkata: "Tidak ada, sama sekali tidak ada, yang menunjukkan bahwa itu adalah serangan yang disengaja ke Polandia."

Penilaian awal pendaratan mematikan rudal era Soviet pada hari Selasa tampaknya memutar kembali kemungkinan serangan tersebut memicu eskalasi besar lainnya dalam invasi Rusia ke Ukraina yang sudah berlangsung hampir sembilan bulan. Jika Rusia dengan sengaja menargetkan Polandia, itu bisa berisiko menyeret NATO ke dalam konflik.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membantah temuan awal dan meminta bukti, dengan mengatakan pejabat Ukraina harus ikut serta dalam penyelidikan tersebut. Dia mengatakan kepada wartawan bahwa dia "tidak ragu" tentang laporan yang dia katakan telah dia terima secara pribadi dari komandan puncaknya "bahwa itu bukan rudal kami atau serangan rudal kami."

Di tengah serangan rudal dan drone Rusia terhadap infrastruktur Ukraina, termasuk pembangkit listrik, Kelompok Kontak Ukraina yang dipimpin Pentagon telah mendorong untuk memperkuat sistem pertahanan udara Ukraina. 

Baca Juga: Joe Biden Akan Selidiki Lebih Lanjut Insiden Ledakan Rudal di Polandia

Pada hari Selasa, Rusia meluncurkan gelombang serangan rudal terbesarnya di kota-kota Ukraina dalam lebih dari sebulan.

Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley mengatakan kemampuan pertahanan udara akan “penting” untuk keberhasilan Ukraina dan bahwa negara tersebut membutuhkan sistem pertahanan udara dan rudal yang terintegrasi untuk menangkis serangan udara Rusia.

"Peluncuran Rusia antara 60 dan 100 rudal kemungkinan merupakan gelombang rudal terbesar yang telah kita lihat sejak awal perang,” kata Milley setelah Pentagon menjadi tuan rumah pertemuan ketujuh kelompok tersebut.

Milley kembali menuduh Rusia melakukan kejahatan perang atas serangannya di lokasi sipil, mengatakan seperempat warga sipil Ukraina tidak memiliki listrik, menurut penilaian Pentagon.

Austin mengatakan bahwa sistem pertahanan udara NASAMS yang disumbangkan AS ke Ukraina telah beroperasi dan memiliki tingkat keberhasilan 100% dalam mencegat rudal Rusia.

“Saya senang dapat mengatakan bahwa sistem pertahanan udara negara yang telah kami kirim ke Ukraina sekarang telah beroperasi dan kinerjanya sejauh ini sangat mengesankan,” kata Austin.

Sebelumnya diberitakan, Amerika Serikat dan sekutu NATO sedang menyelidiki ledakan yang menewaskan dua orang di Polandia. Menurut Presiden AS Joe Biden, informasi awal menunjukkan bahwa itu mungkin bukan disebabkan oleh rudal yang ditembakkan dari Rusia.

Baca Juga: Erdogan Sebut Insiden Ledakan Rudal di Polandia Perlu Diinvestigasi Lebih Lanjut

Mengutip Reuters, Biden berbicara setelah para pemimpin global yang berkumpul untuk pertemuan Kelompok 20 (G20) mereka di Bali, Indonesia, mengadakan pertemuan darurat untuk membahas insiden di dekat perbatasan Polandia dengan Ukraina.

Saat ditanya tentang klaim bahwa ledakan itu terkait dengan Rusia, Biden berkata: 

“Ada informasi awal yang membantahnya. Saya tidak ingin mengatakan itu sampai kita benar-benar menyelidikinya, tetapi kecil kemungkinannya di garis lintasan bahwa itu ditembakkan dari Rusia... Kita lihat saja nanti.”

Menurut Gedung Putih, pertemuan darurat tersebut dipelopori oleh Biden. Para pemimpin dari AS, Jerman, Kanada, Belanda, Jepang, Spanyol, Italia, Prancis, dan Inggris ikut serta dalam pertemuan tersebut. Semua kecuali Jepang adalah anggota NATO, aliansi pertahanan yang juga mencakup Polandia.




TERBARU

[X]
×