kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

AS: China bakal Hadapi Sanksi Ekonomi jika Bantu Invasi Rusia di Ukraina


Senin, 14 Maret 2022 / 19:33 WIB
AS: China bakal Hadapi Sanksi Ekonomi jika Bantu Invasi Rusia di Ukraina
ILUSTRASI. Bendera China dan AS berkibar di dekat Bund di Shanghai, China 30 Juli 2019. AS akan menekankan sanksi ekonomi yang akan China hadapi jika membantu Rusia dalam invasi di Ukraina.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan berencana untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Yang Jiechi di Roma pada Senin (14/3), dan akan menekankan sanksi ekonomi yang akan Beijing hadapi jika membantu Rusia dalam invasi di Ukraina.

Sullivan akan memperingatkan isolasi yang bisa China hadapi secara global jika terus mendukung Rusia, menurut seorang pejabat AS tanpa memberikan rincian kepada Reuters.

Pejabat AS dan negara-negara lain telah berusaha menjelaskan kepada China dalam beberapa pekan terakhir, bahwa memihak Rusia bisa membawa konsekuensi bagi arus perdagangan dan pengembangan teknologi baru, dan dapat menyebabkannya terkena sanksi sekunder.

Perusahaan China yang menentang pembatasan AS pada ekspor ke Rusia bisa terputus dari pasokan peralatan dan perangkat lunak Amerika Serikat yang mereka butuhkan untuk membuat produk mereka, Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengatakan pekan lalu.

Ini akan menjadi pertemuan pertama Sullivan dengan Yang sejak sesi tertutup di Zurich pada Oktober tahun lalu, yang berusaha menenangkan ketegangan setelah debat publik yang sengit antara keduanya di Alaska setahun lalu.

Baca Juga: Serangan Udara Rusia Hantam Apartemen di Ibu Kota Ukraina, 1 Orang Tewas

Baca Juga: Presiden Ukraina: Rusia bakal Menyerang Negara-Negara Anggota NATO

China adalah pengekspor terbesar di dunia, mitra dagang terbesar Uni Eropa dan pemasok barang utama Amerika Serikat. Tekanan apa pun pada perdagangan China bisa berdampak buruk pada ekonomi bagi AS dan sekutunya.

Pada Minggu (13/4), para pejabat AS mengatakan kepada Reuters, Rusia telah meminta peralatan militer China setelah invasi, memicu kekhawatiran dalam Pemerintahan Joe Biden bahwa Beijing mungkin merusak upaya Barat untuk membantu Ukraina.

Sullivan menyatakan kepada CNN pada Minggu (13/3), Washington mengawasi dengan cermat untuk melihat seberapa jauh Beijing memberikan dukungan ekonomi atau materi ke Rusia.

"Kami berkomunikasi secara langsung, secara pribadi ke Beijing, bahwa pasti akan ada konsekuensi untuk upaya penghindaran sanksi skala besar atau dukungan kepada Rusia untuk mengisinya kembali," katanya.

"Kami tidak akan membiarkan itu berlanjut dan membiarkan ada jalur kehidupan ke Rusia dari sanksi ekonomi ini dari negara mana pun, di mana pun di dunia," ujar dia.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×