Sumber: South China Morning Post,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Situasi di Laut China Selatan tampak memanas pada pekan ini. Kondisi itu terjadi setelah Amerika Serikat pada hari Senin (13/7/2020) menolak klaim Tiongkok untuk sumber daya lepas pantai yang disengketakan di sebagian besar Laut China Selatan.
Sejumlah pengamat mengatakan, negara-negara Asean juga khawatir tentang konsekuensi dari kemungkinan bentrokan antara Amerika dengan Tiongkok.
Melansir South China Morning Post, Le Hong Hiep, peneliti di ISEAS-Yusof Ishak Institute di Singapura, mengatakan pernyataan Pompeo akan memungkinkan negara-negara Asean untuk menikmati posisi hukum dan politik yang lebih kuat melawan Beijing di Laut China Selatan.
Baca Juga: Hong Kong tak lagi istimewa di mata AS, ini balasan China kepada Donald Trump
"Namun, mereka mungkin harus melakukannya sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan dianggap berpihak pada Washington dan dianggap melawan Beijing," kata Le.
Persaingan strategis antara AS dan China dalam beberapa pekan terakhir telah membuat hubungan antara keduanya semakin memburuk, mulai dari perang tarif, ketidakseimbangan perdagangan, asal-usul Covid-19 dan otonomi Hong Kong.
Hubungan bilateral sekarang telah menyimpang ke titik di mana beberapa analis telah menunjukkan Beijing dan Washington belum bertemu mitra dialog di Asia untuk membahas koordinasi Covid-19, meskipun mereka secara individual melakukannya melalui lembaga dan mekanisme lain seperti Asean + 3 dan Quad, pengelompokan Indo-Pasifik AS, India, Jepang, dan Australia.
Baca Juga: AS: Mayoritas klaim China di Laut China Selatan itu ilegal
Lucio Blanco Pitlo III, peneliti Asia-Pacific Pathways to Progress Foundation, mengatakan banyak negara Asean perlu mempertahankan hubungan mereka dengan China untuk memastikan pemulihan ekonomi mereka di tengah pandemi.