Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pertemuan dua negara raksasa ekonomi dunia, Amerika Serikat (AS) dan China yang berlangsung Kamis (3/5) hingga Jumat (4/5) di Beijing kemarin belum menghasilkan kesepakatan berarti. Kedua negara saling melempar daftar permintaan yang tidak dapat dipenuhi.
Rencananya, AS dan China masih akan melanjutkan pembicaraan, tanpa menyebut pasti kapan dan di mana pembicaraan lanjutan tersebut akan dilakukan.
Mengutip Bloomberg, Jumat (4/5), berikut sinopsis permintaan AS, yang disajikan ke China pada awal perundingan, terbagi menjadi sejumlah bagian:
Pengurangan Defisit Perdagangan
-AS menginginkan China memotong defisit perdagangan dua negara paling sedikit US$ 200 miliar pada akhir 2020 dari level di tahun 2018.
-Impor barang AS oleh China setidaknya memenuhi 75% dari komitmen peningkatan pembelian ekspor AS sebesar US$ 100 miliar selama 12 bulan mulai 1 Juni 2018, dan setidaknya memenuhi 50% dari komitmen China untuk tambahan peningkatan pembelian ekspor AS US$ 100 miliar ekspor AS selama 12 bulan berikutnya mulai 1 Juni 2019.
Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual dan Teknologi AS
-Pemerintah China segera berhenti memberikan subsidi dan dukungan yang mendorong kelebihan kapasitas dalam industri yang ditargetkan oleh rencana Made in China 2025.
-Sejumlah kebijakan khusus terkait dengan transfer teknologi dihapuskan.
-Penghentian intrusi cyber dan pencurian cyber yang disponsori pemerintah.
-Pada 1 Januari 2019, China akan menghapus ketentuan dari Peraturan tentang Administrasi Impor dan Ekspor Teknologi dan Peraturan tentang Implementasi Undang-Undang tentang Patungan Ekuitas China dan negara asing yang berlaku untuk AS.
-Pada 1 Juli 2018, China akan mencabut pengajuan konsultasinya ke WTO tentang tarif impor Amerika Serikat dan tidak mengambil tindakan lebih lanjut mengenai masalah ini.
-China tidak diperbolehkan melakukan tindakan balasan sebagai tanggapan atas tindakan yang diambil oleh AS.
Batasan Investasi pada Teknologi Sensitif
-China tidak menentang atau membalas dendam terhadap pengenaan pembatasan Amerika Serikat terhadap investasi dari China di sektor teknologi atau sektor AS sensitif yang penting bagi keamanan nasional AS.
Investasi AS di China
-China tidak mendistorsi perdagangan melalui pembatasan investasi.
-Investor AS di China menerima akses pasar yang adil, efektif dan non-diskriminatif, termasuk penghapusan penerapan pembatasan investasi asing dan kepemilikan asing/persyaratan kepemilikan saham.
-China memperbaiki daftar investasi asing negatif pada 1 Juli 2018. Dalam 90 hari , AS akan mengidentifikasi pembatasan investasi China terhadap investor AS dan China kemudian harus menghapus semua pembatasan investasi tersebut sesuai jadwal yang akan diputuskan oleh kedua negara.
Hambatan tarif dan non-tarif
-Pada 1 Juli 2020, China akan menurunkan tarif pada semua produk di sektor-sektor non-kritis ke tingkat yang tidak lebih tinggi dari tingkat tarif yang berlaku di AS.
-China mengizinkan AS memberlakukan pembatasan impor dan tarif atas produk di sektor penting, termasuk sektor yang diidentifikasi dalam rencana industri Made in China 2025.
-Peningkatan akses pasar oleh China terhadap layanan jasa dan produk agrikultural AS
Sementara, berikut daftar tuntutan China kepada AS yang disampaikan dalam perundingan:
-AS membatalkan larangan ekspor komponen elektronika (integrated circuit/IC) oleh China.
-AS menghentikan pemaksaan tarif ekstra 25% terhadap produk China.
-AS membuka pengadaan pemerintah untuk produk dan layanan teknologi China.
-AS memberikan perlakuan yang sama kepada perusahaan China dalam tinjauan keamanan nasional.
-AS menyesuaikan larangan ekspor pada ZTE. Corp
- AS membatalkan pendekatan negara pengganti dalam kasus anti-dumping
-AS tidak akan melakukan investigasi Section 301 terhadap China di masa mendatang
-AS membuka pasar pembayaran elektroniknya (e-payment) ke perusahaan China.
-AS menyetujui ajuan China International Capital Corp. untuk mendapatkan lisensi keuangan.