kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.105.000   12.000   0,57%
  • USD/IDR 16.445   10,00   0,06%
  • IDX 7.958   20,58   0,26%
  • KOMPAS100 1.114   3,04   0,27%
  • LQ45 807   -1,86   -0,23%
  • ISSI 274   1,94   0,72%
  • IDX30 419   -0,43   -0,10%
  • IDXHIDIV20 486   -0,13   -0,03%
  • IDX80 122   -0,29   -0,24%
  • IDXV30 132   -0,91   -0,68%
  • IDXQ30 136   0,08   0,06%

AS dan China Capai Kesepakatan Kerangka TikTok, Trump dan Xi Akan Bicara Jumat


Selasa, 16 September 2025 / 08:59 WIB
Diperbarui Selasa, 16 September 2025 / 09:19 WIB
AS dan China Capai Kesepakatan Kerangka TikTok, Trump dan Xi Akan Bicara Jumat
ILUSTRASI. A U.S. flag is displayed in front of Tik Tok logo in this illustration picture taken August 9, 2020. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

​KONTAN.CO.ID - MADRID/WASHINGTON. Pejabat Amerika Serikat dan China pada Senin (15/9/2025) menyatakan telah mencapai kesepakatan kerangka untuk mengalihkan kepemilikan aplikasi video pendek TikTok ke kendali AS.

Rencana ini akan dikonfirmasi dalam panggilan telepon antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping pada Jumat mendatang.

Baca Juga: Trump Isyaratkan Kesepakatan TikTok Tercapai, Pembicaraan Dagang AS-China Makin Panas

Kesepakatan terkait aplikasi populer dengan 170 juta pengguna di AS itu menjadi terobosan langka dalam pembicaraan panjang antara dua ekonomi terbesar dunia.

Dialog tersebut bertujuan meredakan perang dagang yang selama ini mengguncang pasar global.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent, usai bertemu negosiator China di Madrid, mengatakan tenggat waktu 17 September yang berpotensi mengganggu operasional TikTok di AS mendorong pihak Beijing untuk menyetujui kesepakatan awal.

Ia menyebut tenggat itu bisa diperpanjang hingga 90 hari untuk merampungkan detail kesepakatan, namun enggan mengungkapkan rincian isi perjanjian.

Baca Juga: AS dan China Hampir Capai Kesepakatan soal TikTok di Tengah Negosiasi Dagang

Bessent menegaskan, kesepakatan ini akan mempertahankan aspek budaya TikTok yang penting bagi China, sekaligus menjamin keamanan nasional bagi AS.

"Mereka peduli dengan karakteristik China di aplikasi ini, yang dianggap sebagai soft power. Kami peduli dengan keamanan nasional," ujarnya.

Trump, saat ditanya soal kemungkinan China tetap memiliki saham di TikTok, menjawab: "Kami belum memutuskan itu. Saya akan berbicara dengan Presiden Xi pada Jumat untuk konfirmasi."

Ini merupakan kali kedua tahun ini AS dan China menyatakan hampir mencapai kesepakatan TikTok. Pengumuman pertama pada Maret lalu berujung gagal.

Kesepakatan baru ini kemungkinan masih harus mendapat persetujuan Kongres AS yang dikuasai Partai Republik. Pada 2024, Kongres meloloskan undang-undang yang mewajibkan divestasi TikTok karena kekhawatiran data pengguna AS dapat diakses pemerintah China.

Meski begitu, pemerintahan Trump sejauh ini menolak opsi penutupan paksa TikTok, yang berisiko memicu kemarahan jutaan pengguna dan mengganggu komunikasi politik.

Trump bahkan mengakui aplikasi ini membantunya meraih kemenangan pemilu tahun lalu, dengan akun pribadinya yang kini memiliki 15 juta pengikut.

Baca Juga: AS dan China Gelar Perundingan Dagang di Madrid, TikTok Akan Dibahas di Hari Kedua

Bessent tidak merinci apakah ByteDance, induk TikTok, akan menyerahkan kendali penuh teknologi aplikasinya kepada pembeli AS.

Namun pejabat regulator siber China, Wang Jingtao, menyebut kesepakatan bisa mencakup lisensi hak kekayaan intelektual, termasuk algoritma.

Selain TikTok, hubungan dagang kedua negara juga masih tegang. AS melarang ekspor chip canggih dan sejumlah produk teknologi ke China dengan alasan keamanan nasional, sementara Beijing menilai langkah itu sebagai bentuk "perundungan sepihak".

Pertemuan di Madrid ini merupakan putaran keempat pembicaraan dalam empat bulan terakhir. Delegasi AS dipimpin oleh Bessent, sementara China diwakili Wakil Perdana Menteri He Lifeng.

Selain isu TikTok, diskusi juga mencakup tarif perdagangan dan tekanan Washington agar sekutu-sekutunya mengenakan tarif pada China terkait impor minyak Rusia.

Baca Juga: Trump Diperkirakan Kembali Menunda Tenggat Waktu Divestasi TikTok

Sementara itu, Beijing pada Senin juga mengumumkan investigasi awal terhadap Nvidia atas dugaan pelanggaran hukum antimonopoli.

Langkah ini dipandang sebagai balasan atas pembatasan Washington terhadap industri chip China.

Selanjutnya: AS–China Capai Kesepakatan Soal TikTok, Trump dan Xi Akan Konfirmasi Jumat (19/9)

Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 16 September 2025 Melonjak Rp 12.000




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×