kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Makin mesra, AS dikabarkan bakal cabut label manipulator mata uang atas China


Selasa, 14 Januari 2020 / 05:16 WIB
Makin mesra, AS dikabarkan bakal cabut label manipulator mata uang atas China
ILUSTRASI. Mata uang yuan China. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD


Sumber: CNN,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat berencana untuk menarik kembali tudingan atas China sebagai manipulator mata uang pada hari Senin (13/1). Hal itu diungkapkan oleh seseorang sumber Reuters yang mengetahui informasi tersebut. Pernyataan itu diungkapkan seiring kedatangan delegasi tingkat tinggi Tiongkok di Washington untuk menandatangani pakta perdagangan pada minggu ini.

Sebelumnya, Reuters memberitakan, AS memberikan label bagi China sebagai manipulator mata uang. Hal tersebut dilakukan setelah China diduga membiarkan mata uangnya melemah melampaui level psikologis 7 untuk kali pertama dalam satu dekade pada pertengahan tahun lalu.

Tentu saja hal ini membuat AS kecewa. Sebab, level 7 merupakan simbol penting yang menjadi batasan saat terjadinya krisis finansial pada 2008 lalu. Menurut AS, China secara sengaja memperlemah posisi yuan, sehingga membuat barang-barang China lebih murah bagi pembeli luar negeri.

Baca Juga: Delegasi China sudah di Washington, perundingan dagang dengan AS siap bergulir

Namun, sebagian besar ahli dan analis mengatakan bahwa bank sentral China telah mengambil sejumlah langkah untuk mendongkrak mata uangnya selama bertahun-tahun sebagai langkah untuk mencegah perusahaan dan komunitas bisnis untuk menarik dananya keluar dari China.  

"The People's Bank of China mengetahui, saat yuan melewati batas 7 akan menghambat negosiasi perdagangan," jelas Logan Wright, director of China markets research Rhodium Group seperti yang dikutip dari MoneyCNN.

Dengan kata lain: Dalam beberapa hari terakhir, China memang melakukan intervensi di pasar mata uang. Namun, belum pernah melakukan intervensi untuk memperlemah posisi yuan.

Baca Juga: Yuan sentuh level terendah 11 tahun, begini cara China mengontrol mata uangnya

Dituding sebagai manipulator tentu membuat China berang. Label ini akan membawa stigma yang berdampak pada reputasi sebuah negara di mata komunitas internasional.

Di masa lalu, China, Korea Selatan, dan sejumlah negara lain yang dituding sebagai manipulator mata uang, mengambil aksi lanjutan. Sebab, label manipulator memberikan sinyal kepada komunitas global bahwa negara terkait tidak menjadi pemain yang bersih dalam makroekonomi

Baca Juga: Analis: Jika perang dagang memburuk, yuan bisa menembus level 8 per dollar

Dampaknya cukup banyak. Investor asing kemungkinan tidak mau menanamkan investasinya di sebuah negara yang tidak mengikuti aturan yang berlaku.

Selain itu, negara-negara dunia juga tidak mau melakukan transaksi perdagangan dengan seseorang yang bersaing tidak sehat dan mengeruk keuntungan untuk kepentingan pribadi.

Baca Juga: Inilah tiga skenario posisi nilai tukar yuan saat perang dagang

Kendati demikian, label China sebagai manipulator mata uang sepertinya tidak berdampak banyak. Hal ini mengingat mayoritas komunitas internasional akan memandang tudingan pemerintahan Trump bermotif politik.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×