kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS ingin delisting perusahaan China, bagaimana pergerakan yuan?


Senin, 30 September 2019 / 09:18 WIB
AS ingin delisting perusahaan China, bagaimana pergerakan yuan?
ILUSTRASI. Uang yuan China


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Mata uang yuan pagi ini, Senin (30/9), tak banyak mengalami perubahan. Sepertinya, investor menahan diri dan ingin melihat terlebih dulu bagaimana pasar finansial China akan bereaksi terhadap berita yang menyatakan bahwa AS mempertimbangkan untuk men-delisting seluruh perusahaan China di bursa saham Amerika.

Data yang dihimpun Reuters menunjukkan, pagi ini, nilai tukar yuan di pasar offshore tak banyak mengalami perubahan di level 7,1339 yuan per dollar.

Informasi saja, pasar saham China hanya akan beroperasi pada Senin di sepanjang pekan ini menjelang libur panjang Hari Libur Nasional yang akan berlangsung mulai 1-7 Oktober 2019.

Mengingatkan saja, aset-aset berisiko terpukul pada perdagangan Jumat setelah tersebar berita pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan taktik tekanan keuangan baru yang radikal di Beijing, termasuk kemungkinan menghapus perusahaan China dari bursa saham AS.

Baca Juga: Bursa Asia tertekan kabar delisting perusahaan China di bursa AS

Laporan itu memukul kinerja saham perusahaan China yang terdaftar di bursa AS, di mana saham Alibaba Group Holding jatuh 5,15% dan JD.com anjlok 5,95% pada hari Jumat.

Dua sumber Reuters membisikkan, delisting perusahaan-perusahaan China dari bursa saham AS adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk membatasi investasi AS di perusahaan China.

"Sementara China mengalami surplus neraca berjalan dan merupakan negara kreditor bersih, perusahaan-perusahaan China adalah debitur bersih dan bergantung pada modal asing," ujar Koji Fukaya, presiden Kantor Fukaya Consulting seperti yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Perang dagang dengan AS, China ingin resolusi yang tenang dan rasional

"Washington tampaknya berusaha membatasi kegiatan perusahaan-perusahaan China dengan menekan pendanaan mereka," katanya.

Namun, dengan adanya rencana perundingan  perdagangan antara Amerika Serikat dan China yang diperkirakan akan diadakan 10-11 Oktober, pelaku pasar berharap langkah-langkah drastis seperti itu di pasar modal dapat dihindari.

"Pada titik ini, pasar harus menunggu dan melihat. Tentu saja kita harus waspada  terhadap tajuk berita yang lebih gila, tetapi minggu ini bisa sedikit lebih tenang mengingat liburan di Tiongkok. Data ekonomi kemungkinan akan menjadi pendorong utama untuk pasar," kata Kyosuke Suzuki, direktur valas di Societe Generale.

Baca Juga: Kekuatan kepemimpinan Presiden Xi Jinping telah membuat China sangat stabil

Mata uang utama dunia lain juga tak banyak mencatatkan perubahan pagi ini.

Yen diperdagangkan flat di 107,94 yen.

Euro mengambang di kisaran US$ 1,0945, setelah tenggelam ke level terendah 28-bulan di level US$ 1,0904 pada hari Jumat karena kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan Eropa.

Adapun sterling diperdagangkan pada level US$ 1,2294, tidak jauh berbeda dari level terendah pada Jumat di US$ 1,2270. Ini merupakan level terendah sejak 9 September lalu.
 




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×