kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.834   -94,00   -0,60%
  • IDX 7.462   -30,39   -0,41%
  • KOMPAS100 1.155   -4,60   -0,40%
  • LQ45 914   -6,43   -0,70%
  • ISSI 227   0,61   0,27%
  • IDX30 470   -4,56   -0,96%
  • IDXHIDIV20 567   -5,69   -0,99%
  • IDX80 132   -0,48   -0,36%
  • IDXV30 141   0,34   0,24%
  • IDXQ30 157   -1,24   -0,78%

AS kembali serang China, kali ini lewat inisiatif Taiwan, apa itu?


Selasa, 01 September 2020 / 05:49 WIB
AS kembali serang China, kali ini lewat inisiatif Taiwan, apa itu?
ILUSTRASI. Ilustrasi bendera Taiwan. REUTERS/Tyrone Siu


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat mengatakan pada hari Senin (31/9/2020) bahwa pihaknya sedang membangun dialog ekonomi bilateral baru dengan Taiwan atau yang disebut inisiatif Taiwan. Melansir Reuters, ini merupakan sebuah prakarsa yang bertujuan untuk memperkuat hubungan dengan Taipei dan mendukung negara itu dalam menghadapi tekanan dari Beijing yang semakin meningkat.

Washington juga mengatakan telah mendeklasifikasi enam jaminan keamanan era Reagan yang diberikan kepada Taiwan, sebuah langkah yang menurut para analis tampaknya dimaksudkan untuk menunjukkan dukungan lebih lanjut untuk Taipei.

Melansir Reuters, pengumuman itu datang pada saat meningkatnya ancaman China terhadap Taiwan, dan ketika hubungan antara Washington dan Beijing telah tenggelam ke level yang lebih buruk dalam beberapa dekade. Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump berkampanye untuk pemilihan umum pada bulan November dengan pendekatan yang keras terhadap China sebagai kebijakan luar negeri utamanya. 

Baca Juga: Situasi tegang, kapal perang AS transit lagi di Selat Taiwan

Diplomat top Departemen Luar Negeri AS untuk Asia Timur, David Stilwell, mengatakan dalam forum virtual yang diselenggarakan oleh Conservative Heritage Foundation bahwa langkah terbaru AS bukanlah perubahan kebijakan, tetapi bagian dari serangkaian "penyesuaian signifikan" kebijakan Washington terkait "satu-China" yang sudah lama ada.

Washington merasa terdorong untuk turut andil dalam kisruh Taiwan mengingat meningkatnya ancaman yang ditimbulkan oleh Beijing terhadap perdamaian dan stabilitas di kawasan yang sangat penting dan upaya Beijing untuk mengisolasi Taiwan secara diplomatis sambil menjadikannya sasaran ancaman militer.

Baca Juga: Militer China belum punya kemampuan melakukan serangan penuh ke Taiwan

"Kami akan terus membantu Taipei melawan kampanye Partai Komunis China yang terus menekan, mengintimidasi, dan meminggirkan Taiwan," kata Stilwell seperti dikutip Reuters.

Amerika Serikat, seperti kebanyakan negara, memiliki hubungan resmi dengan Beijing, tetapi tidak dengan Taiwan, yang diklaim oleh Beijing sebagai wilayah China. Namun, Washington terikat oleh hukum untuk membantu Taiwan mempertahankan diri dan merupakan pemasok senjata utamanya.

Baca Juga: China ancam senat Ceko yang kunjungi Taiwan akan membayar harga mahal

Douglas Paal, mantan perwakilan AS untuk Taiwan, mengatakan langkah itu sebagian besar muncul untuk pertunjukan semata.

"Dugaan saya saat ini adalah bahwa Stilwell dan pemerintah ingin terlihat tangguh ... Jadi mereka berjalan mendekati garis merah China, tetapi tetap tidak mau melewatinya," jelas Paal.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×