kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS kepada DK PBB: Rusia & China Bertanggung Jawab atas Aksi Provokatif Korea Utara


Selasa, 22 November 2022 / 09:17 WIB
AS kepada DK PBB: Rusia & China Bertanggung Jawab atas Aksi Provokatif Korea Utara
ILUSTRASI. Amerika Serikat meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk mengambil tindakan terhadap provokasi rudal Korea Utara baru-baru ini, Senin (21/11/2022). Mandatory Credit: Grace Hollars-USA TODAY Sports


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Utusan China itu juga meminta AS untuk mengambil tindakan praktis dalam menghentikan latihan militer dan mengurangi sanksi terhadap DPRK.

Pyongyang sebelumnya mengklaim uji coba misilnya baru-baru ini dipicu oleh latihan militer gabungan AS dan Korea Selatan.

"Semua pihak harus tetap tenang, menahan diri, bertindak dan berbicara dengan hati-hati dan menghindari tindakan apa pun yang dapat meningkatkan ketegangan," kata Zhang dalam rapat dewan melalui penerjemahnya.

Rusia kembali bergabung dengan China, menuduh AS memicu ketegangan yang sedang berlangsung di Asia Timur Laut.

“Menurut pendapat kami, alasan untuk apa yang terjadi jelas: keinginan Washington untuk memaksa Pyongyang melakukan perlucutan senjata sepihak dengan menerapkan sanksi dan mengerahkan kekuatan,” kata wakil perwakilan tetap Rusia untuk PBB Anna Evstigneeva melalui seorang penerjemah.

"Jelas bahwa peluncuran rudal Pyongyang adalah hasil dari aktivitas militer konfrontatif jangka pendek Amerika Serikat yang dilakukan di sekitar DPRK, yang merugikan mitranya di kawasan dan situasi di Asia Timur Laut secara keseluruhan," katanya. 

Mengutip The Hill, media pemerintah Korea Utara melaporkan pada hari Sabtu bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyaksikan langsung peluncuran tersebut bersama istrinya, putri tercinta mereka, dan pejabat lainnya. 

Baca Juga: Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal, Kali Ini Diduga ICBM

Peluncuran terjadi selama KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik di Thailand, di mana Wakil Presiden AS Kemala Harris turut hadir. Melansir media pemerintah Korea Utara KCNA, saat mengamati peluncuran rudal Hwasong-17 pada hari Jumat, Kim menyebutnya sebagai senjata "yang dapat diandalkan dan berkapasitas maksimum" untuk menahan ancaman militer AS.  

Beberapa ahli mengatakan Hwasong-17 masih dalam pengembangan. Akan tetapi, rudal itu adalah rudal dengan jangkauan terpanjang di Korea Utara. Hwasong-17 merupakan rudal jarak jauh dan dirancang untuk membawa beberapa hulu ledak nuklir untuk mengatasi sistem pertahanan rudal AS. 

Korea Utara berpendapat kegiatan pengujiannya merupakan peringatan bagi Amerika Serikat dan Korea Selatan atas serangkaian latihan militer mereka yang diyakini Korea Utara sebagai latihan invasi. 

Washington dan Seoul mempertahankan pendapat bahwa latihan mereka bersifat defensif.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×