Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Washington. Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) memperkuat armadanya ke Laut China Selatan. Amerika Serikat akan mengirim dua kapal induk beserta sejumlah kapal perang lainnya ke Laut China Selatan.
Kedamaian di Laut China Selatan terancam belakangan ini. Penyebabnya, China meningkatkan aktivitas militer di Laut China Selatan. Bahkan, China klaim Kepulauan Parcel sebagai wilayahnya. Kepulauan Parcel sendiri diklaim oleh sejumlah negara yakni China, Vietnam, dan Taiwan.
Baca juga: Harga mobil Xpander baru khusus Juli 2020 diskon jutaan rupiah
Pengerahan dua kapal induk bertenaga nuklir AS dan saling unjuk kekuatan militer menandakan peningkatan tensi antara AS dengan China atas sejumlah daerah sengketa, terutama Hong Kong.
Namun Angkatan Laut Amerika Serikat menyebut pengiriman kapal induk dan kapal perang tersebut untuk menggelar latihan. " USS Nimitz dan USS Ronald Reagan sedang menggelar latihan di Perairan Filipina dan Laut China Selatan," ujar juru bicara Armada Ketujuh, Letnan Joe Jeiley sebagaimana dikutip dari CNN, Jumat (3/7/2020).
Jeiley mengklaim latihan tersebut akan meningkatkan fleksibilitas operasional pasukan jika mereka diterjunkan untuk menanggapi situasi regional. "Kehadiran dua kapal induk ini bukanlah respons terhadap kejadian politik atau peristiwa apa pun di dunia," sambung Jeiley.
Dia menambahkan, langkah tersebut merupakan salah satu dari banyaknya strategi Angkatan Laut AS mempromosikan keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-pasifik.
Latihan tersebut telah sejak lama direncanakan. Namun baru terlaksana setelah China melakukan latihan militer di Kepulauan Parcel beberapa waktu lalu. Para pejabat AS mengatakan latihan militer AS di Laut China Selatan tidak digelar berdekatan dengan pulau-pulau yang disengketakan.
Didepak Permanen Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, berkicau di Twitter bahwa latihan militer China di Laut China Selatan tersebut sangat provokatif. "Kami menentang klaim Beijing yang tidak berdasarkan pada hukum," ujar Pompeo pada Jumat.
AS sejak lama menyatakan Beijing telah menerjunkan kekuatan militer di kepulauan itu dan membangun fasilitas militer. Ada kalanya AS "menantang" klaim Beijing dengan menggelar apa yang mereka sebut sebagai "Kebebasan Operasi Pelayaran".
(Danur Lambang Pristiandaru)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selesai Latihan, 2 Kapal Induk AS Akan Menuju Laut China Selatan",