kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.376   -93,00   -0,56%
  • IDX 7.767   -100,50   -1,28%
  • KOMPAS100 1.088   -13,98   -1,27%
  • LQ45 784   -16,21   -2,03%
  • ISSI 267   -1,56   -0,58%
  • IDX30 406   -8,34   -2,01%
  • IDXHIDIV20 474   -8,53   -1,77%
  • IDX80 119   -2,14   -1,77%
  • IDXV30 130   -1,94   -1,47%
  • IDXQ30 131   -2,37   -1,77%

AS Meluaskan Pelonggaran Sanksi Venezuela Atas Pasokan Minyak Langsung ke Paman Sam


Rabu, 09 Maret 2022 / 14:33 WIB
AS Meluaskan Pelonggaran Sanksi Venezuela Atas Pasokan Minyak Langsung ke Paman Sam
ILUSTRASI. Minyak bumi. REUTERS/Brian Snyder 


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Para pejabat AS telah menuntut Venezuela memasok setidaknya sebagian dari ekspor minyak ke Amerika Serikat.

Di lansir dari Reuters, orang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa, permintaan itu sebagai bagian dari kesepakatan untuk meringankan sanksi perdagangan minyak terhadap negara anggota OPEC.

Presiden AS Joe Biden pada hari Selasa melarang impor minyak Rusia AS sebagai pembalasan atas invasi Ukraina, meningkatkan tekanan ekonomi pada sekutu utama Venezuela.

Para diplomat AS telah berusaha untuk menemukan pasokan energi di seluruh dunia yang dapat membantu mengimbangi gangguan ekspor minyak dan gas Rusia yang disebabkan oleh sanksi atau perang. Para pejabat AS bertemu dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro di Caracas untuk pembicaraan bilateral pertama dalam beberapa tahun pada hari Sabtu.

Venezuela telah berada di bawah sanksi minyak AS sejak 2019 dan dapat mengubah rute minyak mentah jika pembatasan itu dicabut.

Baca Juga: Meksiko Menolak Jatuhkan Sanksi Ekonomi Terhadap Rusia

Para pejabat AS menjelaskan bahwa prioritas mereka adalah mengamankan pasokan untuk Amerika Serikat. Para pejabat mengatakan kepada rekan-rekan Venezuela bahwa setiap pelonggaran sanksi AS akan tergantung pada pengiriman minyak Venezuela langsung ke Amerika Serikat.

AS sebelumnya belum menentukan tujuan spesifik barang yang dibebaskan dari sanksi. Departemen Luar Negeri AS dan perusahaan energi yang dikelola Venezuela, PDVSA, tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Chevron Corp (CVX.N), produsen minyak AS terakhir yang masih beroperasi di Venezuela, bisa menjadi penerima manfaat pertama jika kesepakatan dicapai dengan pemerintahan Maduro. Chevron telah dilarang mengirimkan minyak Venezuela dari usaha patungannya sejak 2020 dan telah mendorong untuk membatalkan larangan tersebut.

Seorang juru bicara Chevron menolak mengomentari diskusi AS. Dia mengatakan, perusahaan beroperasi sesuai dengan kerangka sanksi saat ini yang disediakan oleh Kantor Pengawasan Aset Asing AS.

Perusahaan yang berbasis di California ini memiliki lisensi khusus yang memungkinkannya mempertahankan kehadiran tingkat rendah di negara tersebut, hanya untuk memastikan pemeliharaan dan keamanan fasilitasnya.

Reuters melaporkan, dengan lisensi yang akan berakhir pada bulan Juni, Chevron telah meminta otorisasi dari Departemen Keuangan AS untuk memperdagangkan kargo minyak Venezuela untuk melunasi utangnya melalui pembebasan yang dirubah. Chevron menginginkan lisensi yang direvisi sehingga dapat menutup ratusan juta dolar dalam utang yang belum dibayar dan dividen yang telah jatuh tempo dari usaha patungannya dengan PDVSA.

Salah satu sumber berkata, jika Washington memutuskan untuk melonggarkan sanksi, Chevron mungkin dapat memulihkan sebagian produksi di Venezuela dan melanjutkan ekspor ke kilangnya sendiri dan kilang lainnya di Pantai Teluk AS, untuk menggantikan barel Rusia. Sementara Chevron tidak segera menanggapi komentar ini.

Pembicaraan selama akhir pekan ini membuat sedikit kemajuan, ketika Washington berusaha untuk mengukur prospek untuk mengupas Maduro dari aliansinya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Tetapi kedua belah pihak sepakat untuk melakukan negosiasi lebih lanjut.

Washington mendesak pemilihan presiden yang bebas, juga pembebasan warga Amerika yang dipenjara di Venezuela, sementara Maduro meminta pencabutan sanksi secara luas.

Tapi topik yang paling mendesak adalah energi. Kedua belah pihak juga membahas mengenai pengiriman minyak Venezuela kembali ke pasar yang terpengaruh gangguan pasokan Rusia dan solusi bagi PDVSA untuk sementara mengakses transfer bank internasional.

Baca Juga: Alexey Kuznichev, Miliarder yang Menjauhkan Kehidupan Pribadi dari Sorotan Publik

Pertemuan itu memicu reaksi keras di Capitol Hill, di mana Senator New Jersey Robert Menendez dan anggota parlemen AS lainnya mengkritik keterlibatan dengan Maduro, yang berada di bawah sanksi AS karena pelanggaran hak asasi manusia.

Keterlibatan AS terjadi saat jalur keuangan Venezuela ke Rusia berada di bawah sanksi terhadap Moskow setelah pemboman Ukraina. Dana Venezuela yang disimpan di bank-bank Rusia yang masuk daftar hitam Washington juga telah dibekukan.

Sementara itu, harga minyak rally lagi pada hari Selasa, naik 5% menjadi $128 per barel karena larangan impor AS terhadap Rusia. Inggris mengatakan akan menghapus impor dari Rusia pada akhir tahun.

Produksi minyak Venezuela telah pulih dari penurunan pada tahun lalu dengan rata-rata 636.000 barel per hari. Para pejabat mengatakan hal itu dapat meningkatkan output dan ekspor, tetapi analis percaya ada sedikit ruang untuk pertumbuhan lebih lanjut tanpa banyak pengeluaran baru yang besar.

Namun, banyak penyulingan di Pantai Teluk AS yang mengimpor barel Rusia berpotensi melanjutkan pemrosesan minyak berat dan bahan bakar Venezuela, di antara bahan baku pilihan mereka untuk unit khusus. Asal tahu saja, sebelum sanksi, Valero Energy AS (VLO.N), Citgo Petroleum, Chevron dan PBF Energy (PBF.N) termasuk di antara pembeli utama minyak Venezuela di AS.




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×