Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - MEXICO CITY. Pemerintah Meksiko dengan tegas menyatakan tidak akan menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia terkait invasinya ke Ukraina.
Sebaliknya, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pada hari Selasa (2/3) justru mengkritik aksi penyensoran media Rusia yang dilakukan oleh banyak perusahaan media sosial.
"Kami tidak akan melakukan pembalasan ekonomi apa pun karena kami ingin memiliki hubungan baik dengan semua pemerintah dunia," kata Obrador dalam konferensi pers, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Disney dan Warner Bros Kompak Hentikan Perilisan Film di Rusia
Sikap Lopez ini jelas sangat berbeda dengan banyak negara di dunia yang kini berbondong-bondong menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia atas invasi mereka ke Ukraina sejak pekan lalu.
Pada kesempatan yang sama, Lopez juga mengecam tindakan perusahaan media sosial yang menyensor media pemerintah Rusia.
"Saya tidak setuju dengan fakta bahwa media dari Rusia atau negara mana pun disensor," ungkapnya.
Saat ini Google telah memblokir outlet media milik negara Rusia, RT, dan kanal lainnya untuk menerima uang dari iklan yang terpasang di web, aplikasi, dan video YouTube mereka. Facebook juga telah mengambil langkah yang sama.
Baca Juga: Buat Lawan Rusia, Australia Siap Kirim Senjata Mematikan ke Ukraina
Secara umum, Rusia memang memiliki kedekatan dengan negara-negara Amerika Latin, terutama pemerintahan otoriter di Kuba, Venezuela, dan Nikaragua. Namun, hubungannya dengan Meksiko terlihat biasa-biasa saja karena Meksiko cukup akrab dengan Amerika Serikat.
Di sisi lain, Obrador yang condong ke sayap kiri terkadang merasa kurang cocok dengan kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Meskipun demikian hubungan ekonomi Meksiko dan Amerika Serikat masih terjalin dengan kuat.
Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard pekan lalu sempat mengutuk invasi dan menuntut Rusia mengakhiri operasi militernya di Ukraina. Sikapnya ini lebih keras daripada sang presiden yang menyarankan dialog.