Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan Joe Biden resmi menyalurkan kembali bantuan kemanusiaan ke Palestina. Pada hari Rabu (7/4) waktu setempat, pemerintah AS mengumumkan bantuan senilai US$ 235 juta akan segera disalurkan.
Melansir Reuters, bantuan ratusan juta dollar ini akan disalurkan melalui Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan mengawasi secara langsung aliran bantuan ini.
Blinken merinci bantuan tersebut berupa bantuan kemanusiaan, ekonomi dan pembangunan. Ia menyampaiakn bahwa keputusan ini merupakan bagian dari upaya untuk memperbaiki hubungan AS dengan Palestina yang hampir runtuh selama masa jabatan Trump.
"Amerika Serikat dengan senang hati mengumumkan bahwa kami berencana untuk memulai kembali bantuan ekonomi, pembangunan, dan kemanusiaan AS untuk rakyat Palestina," ungkap Blinken, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: AS siap alirkan bantuan US$ 15 juta ke Palestina untuk melawan Covid-19
Blinken mengumumkan bahwa bantuan senilai US$ 150 juta akan disalurkan ke UNRWA, US$ 75 juta ke bantuan ekonomi dan pembangunan AS, dan US$ 10 juta untuk program pembangunan perdamaian.
Sebagian besar dari pengungsi yang dibantu oleh UNRWA merupakan keturunan dari sekitar 700.000 warga Palestina yang terpaksa keluar dari tanah kelahirannya pada perang dengan Israel tahun 1948.
Meskipun rincian sudah jelas, namun langkah selanjutnya masih akan menunggu pemilu Israel yang hingga kini masih terus menjadi polemik. Beberapa bulan mendatang Palestina juga akan mengadakan pemilu.
Sejak resmi berkantor di Gedung Putih bulan Januari lalu, mungkin ini adalah salah satu kebijakan paling signifikan yang diambil Biden. Sebelumnya ia juga telah berjanji akan merombak sejumlah kebijakan Trump, termasuk kebijakan luar negerinya yang terlalu bias terhadap Israel.
Bantuan kemanusiaan dihentikan Trump
Pemerintahan Trump memblokir hampir semua bantuan setelah memutuskan hubungan dengan Palestina pada tahun 2018 lalu.
Baca Juga: Biden berencana perbaiki hubungan diplomatik AS dengan Palestina yang dirusak Trump
Banyak yang meyakini bahwa langkah tersebut merupakan siasat Trump agar Palestina mau bernegosiasi dengan Israel. AS menilai pemerintah Palestina menolak kesempatan untuk menjadi sebuah negara yang layak.
Penghentian hubungan itu terjadi setelah para pemimpin Palestina memutuskan untuk memboikot upaya perdamaian pemerintahan Trump atas keputusannya untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan AS di sana dari Tel Aviv.
Keputusan Trump saat itu turur berdampak pada ditariknya dana bantuan ke UNRWA yang memberikan bantuan kepada sekitar 5,7 juta pengungsi Palestina yang terdaftar di Tepi Barat, Jalur Gaza, dan di seluruh kawasan Timur Tengah.
Trump sempat menilai bahwa kinerja UNRWA tidak bisa dipercaya dan justru meminta bantuan melebihi jumlah pengungsi Palestina, hingga berperan melanggengkan konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun dengan Israel.
Kali ini Menteri Luar Negeri Blinken menekankan bahwa pemerintahan Biden akan mengupayakan reformasi di UNRWA, yang oleh pemerintahan Trump dituduh tidak efisien.