Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Laporan tersebut mencantumkan lusinan kasus di mana para peneliti komite menemukan bahwa Tiongkok telah turun tangan ketika AS menghapus atau mengurangi program internasional, mulai dari pendanaan vaksin dan penyediaan pangan hingga pembangunan infrastruktur.
Misalnya, di Afrika, ketika AS menghentikan program bantuan pangan, Tiongkok pada bulan Maret menyumbangkan beras senilai US$ 2 juta ke Uganda.
Pada bulan Mei, setelah AS menghentikan hibah HIV/AIDS senilai US$ 37 juta di Zambia, Tiongkok mengatakan akan membantu negara Afrika tersebut memerangi HIV/AIDS, termasuk dengan menyumbangkan 500.000 alat tes HIV cepat dan merencanakan lebih banyak pertemuan untuk membahas kelanjutan kemitraannya dalam isu ini.
Masih menurut laporan tersebut, di Asia Tenggara, Presiden Tiongkok Xi Jinping memulai tur untuk bertemu dengan para pemimpin di Vietnam, Kamboja, dan Malaysia. Perjalanan tersebut menghasilkan kesepakatan di Vietnam untuk koneksi kereta api, 37 perjanjian kerja sama di Kamboja di berbagai sektor, termasuk energi, pendidikan, dan infrastruktur, serta pertukaran teknis dan manufaktur di Malaysia.
Tonton: Trump: AS Akan Mulai Pembicaraan dengan China Terkait TikTok Pekan Depan
Dan di Amerika Latin, Tiongkok pada bulan Mei menjadi tuan rumah "Forum Tiongkok-Amerika Latin dan Karibia" dan mengumumkan akan menyediakan jalur kredit senilai US$ 9 miliar dan investasi infrastruktur tambahan untuk kawasan tersebut.