Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan Donald Trump dikabarkan memutuskan penundaan kenaikan tarif impor barang-barang dari China senilai US$ 200 miliar dari 10% menjadi 25%. Penundaan ini hingga tanggal 1 Maret 2019.
Dilansir dari Bloomberg, Jumat (14/12), sejumlah sumber mengatakan bahwa penundaan ini akam diumumkan di Federal Register pada hari ini. Penundaan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Trump dan Presiden Chjna Xi Jinping dalam pertemuan G20 di Buenos Aires, Argentina.
Kedua pemimpin sepakat menunda perang dagang selama 90 hari ke depan, sampai ada kesepakatan bersama. Padahal, rencana kenaikan tarif impor itu awalnya akan diterapkan tahun depan.
Dalam dua minggu terakhir, China telah berjanji akan menurunkan tarif impor sejumlah produk dari Amerika Serikat seperti mobil dan kedelai. Kemudian setelah menangkap pelanggar hak cipta di bidang teknologi. Namun pemerinta AS menilai janji tersebut belum bisa menjadi jalan keluar bagi perdamaian kedua negara tersebut.
"Mereka sudah membuat langkah-langkah di tahap awal, kami sangat menyambut langkah itu. China harus melakukan lebih banyak tindakan untuk mengatasi kekhawatiran dari AS,"kata Menteri Perdagangan Wilbur Ross.
Wakil Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih Clete Willems, mengatakan pada hari Kamis bahwa dia tidak ingin menilai berapa banyak kemajuan yang didapat dalam 90 hari. Tetapi dia berharap China dapat mengatasi masalah struktural itu dengan cepat.
"Saya tidak berpikir ada yang mengharapkan bahwa setiap masalah yang kami miliki dengan China akan ditangani pada saat itu dan mungkin akan menjadi harapan yang sulit untuk dipenuhi," pungkasnya.
