kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asa, peneliti Belanda temukan antibodi yang bisa netralkan virus corona


Selasa, 05 Mei 2020 / 23:50 WIB
Asa, peneliti Belanda temukan antibodi yang bisa netralkan virus corona
ILUSTRASI.


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - PARIS. Antibodi yang bisa menghentikan sel-sel yang menginfeksi virus corona baru dalam tes laboratorium berhasil para peneliti di Belanda identifikasi, yang dapat membantu pengembangan pengobatan untuk pasien Covid-19.

Melansir Channelnewsasia.com, menurut penelitian yang terbit di Nature Communications, antibodi tersebut bisa menetralkan virus corona baru penyebab penyakit Covid-19. Dan, "Menawarkan potensi untuk mencegah atau mengobati Covid-19," kata peneliti.

Namun, antibodi itu belum diuji pada hewan apalagi manusia.

Baca Juga: Temukan antibodi corona, Israel cari produsen yang mau produksi massal

Para peneliti dari Universitas Utrecht dan Pusat Medis Erasmus di Rotterdam, Belanda, menyuntikkan, sel-sel "tikus yang dimanusiakan" dengan versi murni dari protein yang digunakan oleh berbagai virus corona, termasuk yang menyebabkan SARS dan MERS, untuk menginfeksi sel.

Proses seperti imunisasi ini menyebabkan sel-sel menghasilkan antibodi penawar, yang dimurnikan dan diuji oleh para peneliti terhadap virus yang menyebabkan Covid-19 (SARS-CoV-2), dan sel yang menyebabkan SARS (SARS-CoV).

Salah satu antibodi menghentikan kedua patogen dari sel yang menginfeksi.

Para pengamat yang mengomentari penelitian ini memperingatkan, ada jalan panjang yang harus ditempuh sebelum mengetahui, apakah antibodi yang baru ditemukan itu akan bekerja sebagai pengobatan pasien Covid-19.

Baca Juga: Tok, remdesivir dapat persetujuan BPOM AS untuk pasien corona

"Hanya karena kami telah menemukan antibodi yang menetralkan virus pada sekelompok sel dalam cawan Petri, tidak berarti kami bisa mengharapkan tanggapan yang sama pada pasien," kata James Gill, dosen klinis Warwick Medical School.

Namun, dia menyebutkan, penemuan itu sebagai temuan "sangat menjanjikan".




TERBARU

[X]
×