Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Ozzy Osbourne, vokalis band rock Black Sabbath, meninggal dunia pada hari Selasa (22/7) pada usia 76 tahun. Karyanya jelas akan dikenang. Namun, saat ini dukungannya terhadap Israel menjadi perbincangan.
Ozzy Osbourne diketahui telah menjalin ikatan selama puluhan tahun dengan Israel melalui keluarga Yahudinya. Ozzy juga menyatakan dukungan terbuka untuk melawan antisemitisme.
The Jewish Chronicle pada Maret 2025 lalu melaporkan, Ozzy adalah satu dari sekitar 200 tokoh yang menyerukan penyelidikan penuh terhadap dugaan bias BBC terhadap Israel.
Kelompok tersebut menyoroti perilsan film dokumenter Gaza: How to Survive a Warzone yang menampilkan kehancuran Gaza di tangan Israel.
Ozzy, dan kelompok penuntut, menuduh BBC menyiarkan “propaganda Hamas”. Mereka juga mendesak agar ada penyelidikan mengenai alasan mengapa film dokumenter tersebut bisa diproduksi dan membuat nama Israel menjadi buruk.
Baca Juga: Sosok Ozzy Osbourne Tutup Usia, Ini Profil dan Kisah Inspiratif Vokalis Black Sabbath
Tertarik dengan Yahudi
Dilansir dari Jerusalem Post, Ozzy dibesarkan di budaya gereja Inggris yang kuat. Namun, pernikahannya dengan Sharon Osbourne membuat Ozzy menjadi dekat dengan Yahudi dan Israel.
Mendiang ayah Sharon, Don Arden, adalah seorang Yahudi Ashkenazi. Hubungannya dengan Sharon membuat Ozzy sangat mendukung perjuangan Yahudi.
"Yudaisme ada di jantung rumah tangga kami. Yudaisme adalah satu-satunya agama yang saya miliki dan satu-satunya yang membuat saya nyaman," kata Ozzy dalam wawancara dengan The Jewish Chronicle pada tahun 2024.
Rasa penasaran Ozzy terhadap Yahudi juga telah muncul sejak dirinya berkenalan dengan Sharon. Dalam wawancara dengan Jewish News tahun 2023, Sharon mengatakan bahwa salah satu pertanyaan pertama Ozzy di awal hubungannya adalah “Mengapa orang-orang tidak menyukai orang Yahudi?”.
Ozzy juga disebut masih tidak bisa memahami mengapa muncul kebencian terhadap Yahudi.
Baca Juga: Ozzy Osbourne, Vokalis Eksentrik Black Sabbath, Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun
Dekat dengan Israel
Ketertarikannya terhadap Yahudi membuatnya sangat dekat dengan Israel. Ozzy rutin datang ke Israel dan mengunjungi tempat-tempat suci Yahudi di sana.
Tidak hanya itu, Ozzy juga cukup sering tampil di sana. Ozzy pertama kali tampil di Israel pada tanggal 29 September 2010, menjadi bintang utama Ozzfest di Hayarkon Park, Tel Aviv.
Mengutip The Jerusalem Post, Ozzy dan Sharon menghabiskan satu hari berkeliling Kota Tua Yerusalem, Tembok Barat, dan Yad Vashem sebelum pertunjukan tersebut.
Ozzy kembali lagi ke Israel delapan tahun setelahnya dalam tur perpisahannya “No More Tours 2”, tampil di Live Park di Rishon LeZion pada 8 Juli 2018.
Di tengah aksi boikot, promotor Israel mengatakan bahwa pertunjukan Ozzy berhaasil menarik puluhan ribu penonton dan membantu membuka jalan bagi aksi-aksi hard-rock lain yang kemudian mengabaikan tekanan boikot.
Kematian Ozzy disambut ungkapan duka yang luar biasa dari masyarakat Israel. Bagi para penggemarnya di Israel, Ozzy adalah seorang seniman yang mengajukan pertanyaan sulit tentang kebencian, mengunjungi tempat-tempat tersuci di Yerusalem, dan menegaskan bahwa musik tidak boleh disandera oleh politik.
Tonton: Tsunami PHK Berlanjut! 5 Raksasa Teknologi Dunia Pangkas Ribuan Pekerja pada 2025