Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MUMBAI. Asosiasi Industri Minyak Nabati India (SEA) mendesak Pemerintah India membatasi impor minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan turunannya maksimum hingga 50.000 ton per bulan.
Tujuan pembatasan impor CPO dan produk turunannya tersebut untuk meningkatkan kapasitas industri penyulingan dan mendukung petani tanaman minyak nabati lokal.
Mengutip Reuters, dalam suratnya kepada Kementerian Perdagangan dan Perindustrian India, SEA mengatakan, meski pekan lalu terbit kebijakan pembatasan impor produk turunan CPO, Pemerintah India tetap bisa mengeluarkan izin untuk kebutuhan publik. Ini dapat menyebabkan lonjakan impor kecuali pemerintah mengaturnya.
Baca Juga: Gara-gara pernyataan Mahathir, India setop impor CPO dari Malaysia
Permintaan SEA tersebut datang di tengah instruksi Pemerintah India secara pribadi kepada importir untuk tidak membeli produk turunan CPO dari Malaysia di tengah pertikaian diplomatik kedua negara.
India, importir minyak nabati terbesar di dunia, pekan lalu mengeluarkan pemberitahuan yang menyatakan, kebijakan impor minyak sawit olahan dari Malaysia "diubah dari Gratis menjadi Dibatasi".
Langkah itu keluar setelah New Delhi keberatan dengan kritik Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad terhadap Undang-Undang Kewarganegaraan baru berbasis agama di India.
Perdana menteri berusia 94 tahun itu sebelumnya menuduh India menginvasi wilayah Kashmir yang mayoritas penduduknya Muslim. Tapi, Mahathir tetap pada pendiriannya terhadap India.
Importir CPO India secara efektif sudah menghentikan semua pembelian dari pemasok utama Malaysia, setelah pemerintah secara pribadi memperingatkan mereka untuk menghindari produk dari negeri jiran.
Baca Juga: Soal CPO, Mahathir: Saya tetap menentang hal yang salah, kendati merugikan negara
Sumber Reuters di industri CPO dan Pemerintah India mengungkapkan, peringatan itu Pemerintah India keluarkan pekan lalu, bersamaan dengan langkah New Delhi membatasi impor CPO dan palmolein dari Malaysia.
"Secara resmi tidak ada larangan impor CPO dari Malaysia, tetapi tidak ada yang membeli karena instruksi pemerintah," kata seorang penyuling terkemuka di India yang menambahkan, pembeli sekarang mengimpor dari Indonesia meskipun membayar harga lebih mahal.