Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah hampir 286 hari berada di luar angkasa, dua astronaut NASA, Butch Wilmore dan Suni Williams, akhirnya dalam perjalanan pulang ke Bumi.
Mereka awalnya dijadwalkan menjalani misi singkat selama delapan hari di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), tetapi mengalami penundaan panjang akibat serangkaian masalah teknis pada pesawat Boeing Starliner.
286 Hari Mengorbit Bumi Akibat Kendala di Starliner
Mengutip Unilad, Wilmore dan Williams berangkat ke ISS pada 5 Juni 2024 menggunakan wahana Boeing Starliner. Namun, misi mereka diperpanjang secara drastis karena pesawat mengalami berbagai kerusakan serius, termasuk:
- Lima kebocoran helium,
- Lima thruster manuver mati,
- Katup propelan gagal menutup sepenuhnya.
Baca Juga: NASA Umumkan Rencana Membawa Sampel Mars Kembali ke Bumi
Akibat masalah ini, NASA harus mencari cara untuk membawa mereka kembali dengan aman, yang akhirnya dilakukan menggunakan wahana SpaceX Dragon.
Jadwal Pemulangan Astronaut ke Bumi
Dalam pembaruan terbaru, NASA mengumumkan bahwa pada Selasa, 19 Maret 2025 pukul 01:05 EDT, keempat astronaut, termasuk Nick Hague dan kosmonaut Rusia Aleksandr Gorbunov, lepas landas dari ISS menggunakan SpaceX Dragon.
Pesawat mereka diperkirakan akan mendarat di lepas pantai Florida pada pukul 17:57 EDT.
Selama 286 hari di luar angkasa, mereka telah mengorbit Bumi sekitar 4.560 kali, mengalami 16 matahari terbit dan terbenam setiap hari.
Kehidupan di Luar Angkasa dan Kembali ke Keluarga
Selama di ISS, Wilmore dan Williams tetap sibuk dengan berbagai tugas ilmiah dan bahkan sempat melakukan beberapa spacewalks. Meski begitu, mereka pasti sangat menantikan kembali ke Bumi dan bertemu keluarga mereka.
Wilmore, yang memiliki dua anak, akan segera berkumpul kembali dengan keluarganya. Sementara itu, Suni Williams juga menantikan momen hangat bersama orang-orang terdekatnya.
Baca Juga: Pecahkan Rekor Baru! Wahana Eksplorasi NASA Capai Titik Terdekat Matahari
Daryn Wilmore, putri Butch Wilmore yang berusia 16 tahun, menyalahkan faktor politik dan kelalaian teknis sebagai penyebab utama ayahnya terjebak di luar angkasa lebih lama dari yang direncanakan.
“Dia melewatkan banyak momen penting,” ujar Daryn dalam wawancara bulan lalu. “Ada banyak masalah politik, banyak kelalaian, dan ini adalah serangkaian kegagalan yang terus berulang.”
Meskipun terpisah selama hampir sembilan bulan, Daryn tetap berkomunikasi setiap hari dengan ayahnya dan sangat menantikan kepulangannya.
Kini, dengan perjalanan mereka kembali ke Bumi yang sedang berlangsung, dunia menunggu akhir dari misi panjang yang penuh tantangan ini.