kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Australia isolasi pria yang diduga terserang virus mirip SARS setelah kunjungi Wuhan


Selasa, 21 Januari 2020 / 14:23 WIB
Australia isolasi pria yang diduga terserang virus mirip SARS setelah kunjungi Wuhan


Sumber: South China Morning Post,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Seorang pria yang menunjukkan gejala virus mirip Sars setelah mengunjungi China diisolasi di rumahnya di Australia. Melansir South China Morning Post, ini merupakan kasus pertama yang diduga sebagai kasus virus corona.

Pria itu baru saja kembali dari pusat kota Wuhan di China, yang diyakini sebagai pusat penyebaran virus corona. Virus ini telah menginfeksi total 218 orang dan menyebabkan sedikitnya empat kematian di China.

Pria yang namanya dirahasiakan ini baru saja pulih dari penyakit pernapasan di rumahnya di kota Brisbane di timur laut. Di daerah ini pula otoritas kesehatan sedang menunggu hasil tes untuk menentukan apakah dia telah terjangkit virus baru.

Baca Juga: Virus baru corona makin mencemaskan, panel darurat WHO gelar pertemuan

Patogen itu telah menimbulkan kekhawatiran karena ia berasal dari keluarga yang sama dengan Sars (Severe Acute Respiratory Syndrome), yang menewaskan hampir 650 orang di seluruh daratan China dan Hong Kong pada 2002-2003.

Thailand telah melaporkan dua kasus virus yang dikonfirmasi, keduanya adalah wisatawan Tiongkok dari Wuhan. Jepang dan Korea Selatan juga telah melaporkan kasus-kasus virus yang melibatkan pelancong yang mengunjungi Wuhan.

Baca Juga: Fakta terkini penyebaran wabah virus corona baru di China

Pihak berwenang China telah meningkatkan upaya pemantauan dan desinfeksi menjelang liburan Tahun Baru Imlek pada akhir Januari, ketika banyak dari 1,4 miliar orang China akan melakukan perjalanan domestik dan luar negeri.

Otoritas bandara di Amerika Serikat serta banyak negara Asia, termasuk Jepang, Thailand, Singapura, dan Korea Selatan, meningkatkan penyaringan penumpang dari Wuhan.

Reuters memberitakan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan pertemuan pada hari Rabu untuk menentukan apakah wabah virus baru merupakan keadaan darurat kesehatan yang menjadi perhatian internasional.

Baca Juga: Begini tips dari Kementerian Kesehatan agar terhindar dari virus corona

WHO awal pekan ini mengatakan ada indikasi virus - diperkirakan berasal dari pasar makanan laut dan daging hewan di Wuhan - dapat menyebar melalui penularan dari manusia ke manusia.

"Kecepatan respon adalah kesaksian untuk peningkatan siap siaga global," kata Jeremy Farrar, direktur yayasan kesehatan Inggris Wellcome Trust. "Tapi kita tidak boleh berpuas diri, masih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan negara-negara di seluruh dunia melindungi warganya dari ancaman epidemi penyakit yang diketahui dan tidak diketahui."



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×