Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Australia akan meloloskan undang-undang yang mewajibkan Facebook Inc dan Google Alphabet Inc untuk berbagi pendapatan iklan dengan perusahaan media lokal. Hal tersebut dikatakan bendahara negara tersebut pada hari Senin (20/4).
Bendahara Josh Frydenberg mengatakan dalam sebuah pernyataan, langkah itu dilakukan setelah pembicaraan dengan Facebook dan Alphabet gagal menghasilkan kesepakatan untuk mengatasi keluhan para pemain media domestik bahwa raksasa teknologi terlalu mencengkram iklan sebagai sumber utama pendapatan mereka.
Baca Juga: Aplikasi meeting online booming, Verizon sepakat akuisisi BlueJeans US$ 500 juta
"Pada masalah mendasar pembayaran untuk konten, yang dicari untuk diselesaikan, tidak ada kemajuan berarti," kata bendaharawan di surat kabar The Australian.
Pasar iklan online Australia bernilai hampir A $ 9 miliar (US$ 5,72 miliar) setahun dan telah tumbuh lebih dari delapan kali lipat sejak 2005, tulis Frydenberg. Untuk setiap A $ 100 yang dihabiskan untuk iklan online di Australia, tidak termasuk iklan baris, hampir sepertiga masuk ke Google dan Facebook.
Desember lalu, Australia mengatakan Google dan Facebook harus menyetujui aturan baru untuk memastikan mereka tidak menyalahgunakan kekuatan pasar mereka dan merusak persaingan, atau pemerintah akan memberlakukan kontrol baru.
Pada hari Senin Frydenberg mengatakan pemerintah sekarang telah meminta pengawas kompetisi negara itu, Komisi Persaingan dan Konsumen Australia (ACCC) untuk mengembangkan kode etik wajib antara outlet media dan platform digital.
Baca Juga: Perangi hoaks corona, Facebook akan kirim pesan ke pengunggah konten palsu