Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Badai petir yang memicu tornado melanda wilayah Dataran Selatan dan Pegunungan Ozark, menewaskan sedikitnya 21 orang di empat negara bagian Amerika Serikat (AS) pada Senin sore.
Badai tersebut menghancurkan ratusan bangunan, sementara para ahli cuaca memperingatkan kemungkinan cuaca yang lebih buruk.
Korban tewas selama libur tiga hari Memorial Day termasuk setidaknya delapan orang di Arkansas, tujuh di Texas, empat di Kentucky, dan dua di Oklahoma, menurut laporan otoritas darurat negara bagian.
Layanan Cuaca Nasional mengeluarkan peringatan badai petir hebat untuk sebagian wilayah New Jersey, New York, dan Pennsylvania hingga Senin malam. Peringatan ini berlaku untuk lebih dari 30 juta orang di Timur Laut, karena badai diperkirakan akan bergerak ke Pantai Timur.
Baca Juga: Biden menyetujui deklarasi darurat Kentucky akibat bencana tornado
Gubernur Kentucky, Andy Beshear, mengumumkan keadaan darurat pada Senin pagi. Layanan cuaca juga mengeluarkan peringatan badai petir hebat untuk wilayah Atlanta, Georgia, dan beberapa wilayah di Carolina Selatan bagian barat hingga Senin sore.
"Itu adalah malam yang sulit bagi masyarakat kami," tulis Beshear di platform media sosial X pada Senin.
Dia kemudian mengatakan dalam konferensi pers bahwa badai dahsyat telah melanda hampir seluruh negara bagian, merusak 100 jalan raya negara bagian, menurut pejabat setempat.
Setidaknya tujuh orang tewas, termasuk seorang anak berusia 2 tahun dan seorang anak berusia 5 tahun dari sebuah keluarga, serta hampir 100 orang terluka pada Sabtu malam ketika tornado dahsyat melanda komunitas di Texas Utara dekat perbatasan Oklahoma, kata Gubernur Greg Abbott dalam konferensi pers Minggu.
Baca Juga: AS sambut baik pakta militer Jepang-Australia, berharap bisa segera berlatih bersama
Pada Minggu malam, Gubernur Arkansas Sarah Huckabee Sanders melaporkan sedikitnya delapan orang tewas di negara bagiannya akibat badai tersebut. Seorang warga Arkansas yang menderita penyakit paru obstruktif kronik meninggal karena kekurangan oksigen saat listrik padam.
Presiden AS Joe Biden menyampaikan belasungkawa atas nyawa yang hilang ketika berbicara pada hari Senin dengan Gubernur Oklahoma Kevin Stitt, Gubernur Abbott, dan Sanders, menurut pernyataan Gedung Putih.