kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Bagaimana Jeff Bezos membuat keputusan yang tepat 30 tahun lalu


Rabu, 18 September 2019 / 05:30 WIB
Bagaimana Jeff Bezos membuat keputusan yang tepat 30 tahun lalu


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Selama bertahun-tahun, banyak orang meragukan kemampuan CEO Amazon, Jeff Bezos. Itulah mengapa investor kawakan Warren Buffett tidak tertarik memborong saham Amazon saat perusahaan itu baru berdiri.

Namun saat ini, Jeff Bezos merupakan orang terkaya di bumi. Ia menjadi pribadi yang sangat terkenal dan dikagumi berkat perjuangannya membangun pundi-pundi kekayaan. Citranya di mata media memang berubah-ubah setiap saat, kadang baik dan kadang buruk. 

Namun satu hal yang pasti, tidak ada yang meragukan Jeff Bezos lagi. Perusahaan raksasa Amazon merupakan hasil karyanya yang tak terbantahkan.

Selama 30 tahun perjalanan Bezos membangun Amazon, perusahaan ini  kurang diperhatikan. Bahkan Amazon nyaris tak pernah mendapat kritik yang berarti.

Baca Juga: Pangkas tunjangan kesehatan karyawan, Jeff Bezos dihujat

Bezos dikenal memiliki sistem pengambilan keputusan sederhana, tetapi efektif yang hampir menjamin bahwa apa yang dia lakukan persis sama dengan  apa yang seharusnya dia lakukan. Istilahnya, dunia sedang melihat papan catur saat Bezos bermain catur.

Rahasianya kesuksesan Bezos adalah ia berada di suatu zona waktu yang berbeda sama sekali. Ia tidak peduli untuk meraih kemenangan selama periode yang ditentukan oleh orang lain. Apakah itu media atau Wall Street. Ia terus melakukan sendiri pekerjaannya sambil terus berfokus pada hari esok.

Hal yang membuat Bezos berbeda dengan CEO lainnya adalah kemampuannya membuat keputusan yang optimal untuk menghadapi masa depan yang tidak sepenuhnya ia pahami.

Visi untuk mengarahkan orientasi

Paradoks terbesar yang dihadapi ketika menyangkut pengambilan keputusan adalah bahwa kita dipaksa membuat keputusan sekarang tentang sesuatu yang tidak ada.

Namun Bezos memiliki keunggulan dalam hal menentukan visi. Ia mengatakan, fokuskan visi-mu pada hal-hal yang tidak akan berubah. Hal itu terlihat di Amazon. Mereka bekerja berdasarkan nilai obsesi pelanggan mereka. 

Karyawan Amazon tidak mencoba mengikuti setiap tren baru, karena mereka tidak tahu mana yang masih penting. Namun mereka tahu dalam 30 tahun ke depan, pelanggan mereka akan tetap menginginkan pengiriman barang yang lebih cepat dan produk yang lebih murah.

Nah di situlah mereka dapat membangun masa depan dengan menjadikan kepastian itu sebagai fokus utama mereka.

Baca Juga: Perusahaan Jeff Bezos memotong tunjangan kesehatan karyawan paruh waktu



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×