Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Demi menunjukkan komitmennya dalam mendukung hak kemerdekaan Palestina, Bahrain memanggil kembali Duta Besar untuk Israel dan memutuskan untuk menangguhkan hubungan ekonomi dengan Israel.
Dewan Perwakilan Rakyat Bahrain pada hari Kamis (2/11) juga mengumumkan bahwa pemerintah mereka telah memulangkan Duta Besar Israel untuk Bahrain ke negara asalnya.
"Dewan Perwakilan Rakyat mengakui bahwa Duta Besar Israel untuk Bahrain telah meninggalkan Kerajaan dan Bahrain telah mengambil keputusan untuk mengembalikan Duta Besar Kerajaan untuk Israel ke negaranya. Hubungan ekonomi dengan Israel juga terhenti," ungkap dewan dalam pernyataannya, dikutip TASS.
Baca Juga: Israel Klaim Telah Kepung Kota Gaza, PBB Soroti Potensi Genosida
Badan legislatif Kerajaan Bahrain juga menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan komitmen atas posisi historis Bahrain dalam mendukung permasalahan Palestina dan hak-hak sah bangsa Palestina.
Dalam pernyataan yang sama, DPR Bahrain menuntut diambilnya langkah-langkah untuk menyelamatkan nyawa orang-orang yang tidak bersalah di Jalur Gaza yang menjadi korban dari tindakan Israel yang tidak mematuhi hukum humaniter internasional.
"Kami menuntut diambilnya langkah-langkah untuk menyelamatkan nyawa orang-orang yang tidak bersalah di Jalur Gaza dan wilayah Palestina lainnya mengingat berlanjutnya agresi Israel yang tidak mematuhi hukum humaniter internasional," imbuh DPR Bahrain.
Bahrain menormalisasi hubungan diplomatiknya dengan Israel pada tahun 2020 di bawah dukungan AS. Eskalasi konflik di Gaza sepertinya akan kembali meregangkan hubungan keduanya.
Baca Juga: Update Korban Perang Hamas vs Israel, 5 Negara Ini Putus Hubungan Diplomatik
Bahrain bukan satu-satunya negara yang memutuskan hubungan dengan Israel pasca negara tersebut melakukan serangan brutal terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Bolivia pada 1 November lalu resmi memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel. Pemutusan hubungan ini diumumkan langsung oleh Menteri Kepresidenan Maria Nela Prada dalam konferensi pers di ibu kota La Paz.
Masih di hari yang sama, Kolombia juga merilis pengumuman terkait pemutusan hubungan dengan Israel. Presiden Kolombia, Gustavo Petro, mengatakan, dia telah memanggil kembali duta besarnya atas pembantaian rakyat Palestina yang dilakukan Israel.
Negara Amerika Latin lain, Chili, juga mengumumkan penarikan duta besar negaranya di Tel Aviv. Presiden Chili, Gabriel Boric, mengatakan bahwa negaranya mengecam pelanggaran hukum humaniter internasional oleh Israel terharap rakyat Palestina.