kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.279   -184,00   -1,14%
  • IDX 6.992   -116,03   -1,63%
  • KOMPAS100 1.043   -21,20   -1,99%
  • LQ45 818   -16,03   -1,92%
  • ISSI 213   -3,42   -1,58%
  • IDX30 418   -8,84   -2,07%
  • IDXHIDIV20 504   -9,78   -1,91%
  • IDX80 119   -2,49   -2,05%
  • IDXV30 125   -2,25   -1,77%
  • IDXQ30 139   -2,60   -1,83%

Sejarah Awal Mula Konflik Israel-Palestina


Rabu, 25 Oktober 2023 / 06:30 WIB
Sejarah Awal Mula Konflik Israel-Palestina
ILUSTRASI. Perang antara Israel dan Hamas yang dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu merupakan konflik terbaru dalam tujuh dekade terakhir. REUTERS/Raneen Sawafta


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Perang antara Israel dan Hamas yang dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu merupakan konflik terbaru dalam tujuh dekade terakhir. 

Konflik antara Israel dan Palestina telah menarik kekuatan luar dan mengguncang Timur Tengah secara lebih luas.

Melansir Reuters, berikut sejarah awal mula konflik antara Israel dan Palestina. 

Sejarah konflik Israel-Palestina

Konflik antara kedua negara ini bermula dari tuntutan Israel akan keamanan di wilayah yang telah lama mereka anggap sebagai negara mereka sendiri.

Bagi orang-orang Yahudi, Palestina adalah rumah bagi leluhur mereka. 

Akan tetapi, komunitas Arab di Palestina juga mengklaim wilayah tersebut. Mereka menentang klaim sepihak komunitas Yahudi di sana. 

Pada tanggal 14 Mei 1948, bapak pendiri Israel, David Ben-Gurion, memproklamirkan berdirinya Negara Israel modern.

Dia kemudian membangun tempat berlindung yang aman bagi orang-orang Yahudi yang melarikan diri dari penganiayaan dan mencari rumah nasional di tanah yang mereka anggap memiliki ikatan yang erat selama beberapa generasi.

Baca Juga: Jokowi Khawatir Harga Minyak Melambung bila Perang Hamas-Israel Meluas

Warga Palestina menyesali penciptaan Israel sebagai Nakba, atau malapetaka.

Hal ini mengakibatkan perampasan hak milik mereka dan menghalangi impian mereka untuk bernegara.

Dalam perang yang terjadi setelahnya, sekitar 700.000 warga Palestina, setengah dari populasi Arab di wilayah Palestina yang dikuasai Inggris, melarikan diri atau diusir dari rumah mereka.

Mereka berakhir di Yordania, Lebanon dan Suriah serta di Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur. 

Israel, sekutu dekat AS, membantah pernyataan bahwa mereka mengusir warga Palestina dari rumah mereka. 

Israel menyatakan bahwa mereka diserang oleh lima negara Arab sehari setelah pembentukan negara tersebut. 

Pakta gencatan senjata menghentikan pertempuran pada tahun 1949 namun tidak ada perdamaian formal.

Warga Palestina yang tetap bertahan dalam perang saat ini membentuk komunitas Arab-Israel, yang merupakan 20% dari populasi Israel.

Baca Juga: Militer Israel Terus Menyerang Kamp Pengungsi di Gaza

Perang besar antara Israel-Palestina 

Pada tahun 1967, Israel melakukan serangan pendahuluan terhadap Mesir dan Suriah, dengan melancarkan Perang Enam Hari. 

Israel telah menduduki Tepi Barat, Yerusalem Timur Arab, yang direbutnya dari Yordania, dan Dataran Tinggi Golan di Suriah sejak saat itu.

Pada tahun 1973, Mesir dan Suriah menyerang posisi Israel di sepanjang Terusan Suez dan Dataran Tinggi Golan, yang memulai Perang Yom Kippur. 

Israel memukul mundur kedua pasukan tersebut dalam waktu tiga minggu.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×