Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Nilai tukar baht Thailand menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (22/12/2025), di tengah pergerakan mata uang Asia yang cenderung terbatas dan minim katalis.
Berdasarkan data Reuters pada pukul 02.10 GMT, baht Thailand berada di level 31,35 per dolar AS, menguat sekitar 0,16% dibandingkan posisi sebelumnya.
Penguatan baht terjadi seiring stabilnya sentimen pasar regional, meskipun mayoritas mata uang Asia bergerak sempit.
Baca Juga: KOSPI Melonjak 1,66%, Didorong Saham Produsen Chip dan Kebijakan Pemerintah Korsel
Yen Jepang tercatat menguat 0,31% ke level 157,27 per dolar AS, sementara dolar Singapura naik tipis 0,02% ke 1,292.
Dolar Taiwan dan won Korea Selatan masing-masing menguat sekitar 0,04% dan 0,03%.
Di sisi lain, rupiah justru melemah 0,12% ke posisi 16.755 per dolar AS, menjadi salah satu mata uang dengan kinerja terlemah di kawasan pada perdagangan pagi ini.
Pelemahan juga dialami ringgit Malaysia yang turun tipis 0,02% ke level 4,075 per dolar AS.
Sementara itu, peso Filipina dan yuan China relatif stabil dengan pergerakan yang sangat terbatas.
Jika dilihat secara year to date (YtD) sepanjang 2025, baht Thailand menjadi salah satu mata uang dengan kinerja paling kuat di Asia, menguat sekitar 9,41% dibandingkan posisi akhir 2024.
Ringgit Malaysia juga mencatat penguatan signifikan sebesar 9,64%, disusul dolar Singapura yang naik 5,64%.
Baca Juga: Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa ke US$ 4.383,73 Senin (22/12) Pagi
Sebaliknya, rupiah Indonesia masih tertekan dengan pelemahan hampir 4% sepanjang tahun berjalan, seiring tekanan eksternal dan ketidakpastian global yang masih membayangi pasar keuangan kawasan.
Pelaku pasar menilai, pergerakan mata uang Asia ke depan masih akan sangat dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter Amerika Serikat, dinamika geopolitik global, serta prospek pertumbuhan ekonomi China.













