Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |
DUBLIN. Pemerintah Irlandia bersiap menggelontorkan dana lebih besar ke industri keuangan. Negara ini diprediksi kembali mengandalkan likuiditas euro dari Frankfurt untuk mengatasi krisis perbankan terburuk di Eropa.
Bailout tahun lalu yang mengalir ke perbankan Irlandia mencapai € 35 miliar atau setara dengan US$ 49 miliar. Analis memperkirakan, hasil stress test yang diterbitkan 31 Maret ini diperkirakan menunjukkan industri memerlukan akses dana sekitar 80%. Hal ini akan memberikan tekanan pada Presiden Bank Sentral Eropa Jean Claude Trichet dan Kanselir Jerman Angela Merkel untuk menopang perbankan Irlandia lebih lanjut.
Data Bank Sentral Irlandia menunjukkan, perbankan mengandalkan European Sentral Bank (ECB) memberikan pinjaman jangka pendek sebesar 116,9 miliar euro dan bergantung pada bank sentral Irlandia sebesar 70,1 miliar euro di akhir Februari lalu.
Tentu saja, semakin banyak dana talangan yang mengalir ke industri keuangan menjadi masalah bagi ECB. "Ada pepatah yang bilang, jika Anda berutang € 10.000, itu masalah Anda, tetapi jika Anda berutang ke bank €10 miliar, itu masalah bagi kreditur," kata Eoin Fahy, kepala ekonom Kleinwort Benson Investor Dublin Ltd.
Akibat dari hal ini, yield obligasi Irlandia dengan tenor 10 tahun telah meningkat 99 basis poin atau 0,99% poin menjadi 10,05% tahun ini. Investor meminta tambahan imbal hasil sebagai premi risiko.