Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Sekarang, tak kurang dari 60 juta penduduk Italia menghadapi pembatasan pada semua aspek kehidupan, termasuk ritel, rekreasi, ibadah, dan perjalanan.
Di rumahsakit, menurut Politico, para pekerja medis berusaha keras untuk melayani semua pasien virus corona, dan menambah jumlah tempat tidur yang tersedia di unit perawatan intensif.
Dokter, yang beberapa di antaranya mengambil giliran kerja ekstra dari kolega yang jatuh sakit, berada di bawah tekanan tinggi.
Baca Juga: Dari menteri hingga wakil presiden, ini 7 pejabat dunia terjangkit virus corona
Dalam sebuah wawancara di surat kabar Corriere della Sera pada Senin (9/3), ahli anestesi Christian Salaroli membandingkan situasi di rumahsakit saat ini dengan masa perang.
“Kami memutuskan berdasarkan usia dan kondisi kesehatan, sama seperti semua situasi perang," ujarnya seperti dikutip Business Insider. "Bukan saya yang memutuskan tetapi buku manual yang kami pelajari."
Salaroli menambahkan, jika seorang pasien datang ke rumahsakit dengan masalah pernafasan yang parah, kemungkinan dokter "tidak akan melanjutkan" dengan perawatan.
Baca Juga: Kasus corona hanya satu digit, China kurangi pembatasan perjalanan di Hubei