kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Balas AS, China masukkan Apple dkk ke daftar perusahaan tidak bisa dipercaya


Jumat, 15 Mei 2020 / 21:30 WIB
Balas AS, China masukkan Apple dkk ke daftar perusahaan tidak bisa dipercaya
ILUSTRASI. Seorang wanita melihat layar ponselnya di depan logo Apple di luar gerai di Shanghai, China, 30 Juli 2017.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - China siap menempatkan perusahaan asal Amerika Serikat (AS) dalam "daftar entitas yang tidak bisa dipercaya". Ini sebagai bagian dari tindakan balasan terhadap langkah Washington yang memblokir pengiriman semikonduktor ke Huawei Technologies. 

The Global Times mengutip sumber melaporkan pada Jumat (15/5), langkah-langkah China tersebut termasuk meluncurkan penyelidikan dan memaksa pembatasan pada perusahaan AS, seperti Apple Inc, Cisco Systems Inc, dan Qualcomm Inc, serta menangguhkan pembelian pesawat Boeing Co.

Info saja, The Global Times berada di bawah People's Daily, surat kabar resmi Partai Komunis China yang berkuasa. Meskipun Global Times bukan corong resmi partai, pandangannya diyakini mencerminkan pandangan para pemimpinnya.

Baca Juga: Peringatan FBI: Peretas berafiliasi Pemerintah China berusaha curi data vaksin corona

Sebelumnya, melansir Reuters, Departemen Perdagangan AS mengatakan, telah mengubah aturan ekspor yang "secara strategis menargetkan semikonduktor Huawei yang merupakan produk langsung dari perangkat lunak dan teknologi AS tertentu".

Perang Washington dengan Beijing pecah terkait wabah virus corona yang bermula dari China dan telah menewaskan sedikitnya 304.000 di seluruh dunia serta lebih dari 87.000 di AS.

Presiden Donald Trump menuduh China menyembunyikan asal-usul virus corona dan tidak bekerjasama dengan AS dan negara-negara lain dalam upaya untuk meneliti serta memerangi penyakit tersebut.

Situasi makin memanas setelah Federal Bureau of Investigation (FBI) dan Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA), Rabu (13/5), mengeluarkan peringatan: peretas China berusaha mencuri data perawatan dan vaksin virus corona baru.

Kedua lembaga Amerika Serikat (AS) ini mengatakan, organisasi yang meneliti virus corona baru berisiko menghadapi "penargetan dan jaringan membahayakan dari Republik Rakyat China".

Baca Juga: Kecewa berat! Trump tak mau bicara dengan Xi dan bisa putuskan hubungan China

Peringatan FBI dan CISA juga menggarisbawahi, Washington percaya China telah melanjutkan upaya luas untuk memperoleh rahasia komersial dan teknologi AS dengan segala cara, yang mungkin di bawah dorongan Presiden Xi Jinping, untuk menjadikan negaranya pemimpin teknologi dalam dekade ini.

Perang lantas melebar ke perjanjian perdagangan fase 1 AS-China. Bahkan, kekesalan Trump meluas ke Presiden China Xi Jinping. "Tapi, saya saat ini tidak ingin berbicara dengannya," kata Trump dalam wawancara dengan Fox Bussines.




TERBARU

[X]
×