kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank besar di China hadapi potensi peningkatan NPL


Senin, 02 November 2020 / 16:39 WIB
Bank besar di China hadapi potensi peningkatan NPL
ILUSTRASI. Ilustrasi bank di China. cnsphoto via REUTERS. ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. CHINA OUT.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

Ekonomi China telah mulai bergerak ke level 4,9% pada kuartal III 2020. Walau cenderung positif, pertumbuhannya tidak merata karena belanja konsumen tetap jauh lebih lemah dari tahun lalu dan banyak pelaku usaha UMKM yang lebih berhati-hati karena kurangnya permintaan. 

Sebagai pengekspor terbesar di dunia, China juga terpapar pada prospek yang memburuk di seluruh dunia di tengah adanya potensi gelombang kedua virus Covid-19. The China Banking and Insurance Regulatory Commission pun memperkirakan secara rata-rata industri perbankan akan mengalami penurunan pendapatan sekitar 10% di paruh kedua. 
Kabar baiknya, proyeksi itu jauh lebih rendah dibandingkan penurunan sebesar 20% yang dilaporkan oleh industri pada kuartal II lalu. 

Namun tetap saja, penurunan itu masih menjadi yang terlemah sejak krisis keuangan global. Empat bank terbesar di China juga diprediksi akan mencatatkan penurunan laba sekitar 8% di akhir tahun 2020, menurut perkiraan konsensus Bloomberg. 

Baca Juga: China diramal bakal untung besar jika Trump menang pemilu, kok bisa?

"Pendapatan industri berada pada titik balik, dengan bantuan peningkatan margin dan permintaan kredit," kata Analis Guotai Junai Securities Co yang dipimpin oleh Guo Changhao. 

Dia menambahkan, fokus utama perbankan di China ke depan adalah pada pemulihan pendapatan untuk meredam besarnya eksposur NPL di masa mendatang. 

Gayung bersambut, saham perbankan pun tercatat telah rebound hampir 10% bulan lalu karena adanya prospek pendapatan yang lebih baik dari perkiraan dengan China International Capital Corp yang memperkirakan saham bank yang diperdagangkan di Shanghai dan Hong Kong memiliki kenaikan lebih dari 60%. 

Valuasi bank juga masih tetap murah setelah reli, dengan empat bank terbesar diperdagangkan sekitar 0,44 kali nilai buku. 

"Kami mengharapkan perbaikan neraca lebih cepat dan lebih menyeluruh kali ini," kata Zhang Shuaishuai, analis CICC. Apalagi saat ini bank-bank telah secara masif melakukan upaya pembersihan aset-aset berisiko. 

Selanjutnya: Data Jepang dan China positif, pelemahan harga minyak tinggal 3% di siang ini (2/11)




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×